Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 09.30 wita, Gerakan Sipil Bersenjata Papua melakukan penembakan Pos TNI di Pos Tinggi Nambut, Puncak Jaya yang mengakibatkan 2 (dua) korban yaitu Lettu Inf Reza Komandan Pos Tinggi Nambut mengalami luka tembak pada lengan sebelah kiri dan Pratu Wahyu Prabowo anggota Pos Yonif 753 Tinggi Nambut, Nabire terkena tembakan di dada hingga gugur.
Sedangkan kejadian kedua sekitar pukul 10.30 wita, Gerakan Sipil Bersenjata Papua melakukan penghadangan terhadap anggota TNI yang sedang dalam perjalanan menuju Bandara Sinak, yang mengakibatkan 7 anggota TNI gugur. Ketujuh anggota TNI tersebut adalah Sertu Udin, Sertu Frans. Keduanya adalah anggota Koramil Sinak Kodim 1714 Puncak Jaya.
Sementara itu, lima anggota TNI yang lainnya adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharja, Pratu Mustofa, Praka Wempi, anggota Batalyon Infanteri 753 Arga Viratama, Nabire yang ditugaskan di Koramil Sinak, Puncak Jaya.
Saat ini, TNI terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Sipil Bersenjata di dua lokasi kejadian tersebut. Sedangkan anggota TNI yang gugur, dilakukan proses evakuasi untuk selanjutnya dibawa ke Jayapura.
TNI Kerahkan Pasukan Buru Penembak 8 Anggotanya
TNI tengah mengerahkan pasukan guna mengejar dan menangkap pelaku penyerangan yang membuat delapan anggotanya tewas di Papua pada Kamis (21/2/2013).
Diduga pelaku penembakan anggota TNI adalah kelompok bersenjata pimpinan Goliat Tabuni.
"(Pengejaran) dari Kodam Cendrawasih," ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul melalui pesan singkat, Kamis (21/2/201) petang.
Diberitakan, kedelapan anggota TNI itu tewas setelah diberondong peluru oleh kelompok bersenjata di wilayah Tingginambut pukul 09.30 WIT dan Sinak, Kabupaten Puncak pukul 10.30 WIT.
Kedelapan korban meninggal dunia dari TNI, yakni Pratu Wahyu, Sertu Udin, Sertu Frans, Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa.
Diduga dua orang warga dari kelompok penyerang juga tewas dalam kejadian itu.
Penembak Delapan Anggota TNI Diduga Kelompok Tabuni
Pelaku penembakan di Papua yang membuat delapan anggota TNI meninggal dunia diduga kelompok bersenjata pimpinan Goliat Tabuni.
"Diduga kelompok Tabuni," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul melalui pesan singkat, Kamis (21/2/201) petang.
Diberitakan, kedelapan anggota TNI itu tewas setelah diberondong peluru oleh kelompok bersenjata di wilayah Tingginambut pukul 09.30 WIT dan Sinak, Kabupaten Puncak pukul 10.30 WIT. Dua orang warga dari kelompok penyerang juga diduga tewas.
Kedelapan korban meninggal dunia dari TNI, yakni Pratu Wahyu, Sertu Udin, Sertu Frans, Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa.
"Semua jenazah (berada) di Puncak Jaya, Desa Mulia. Rencananya, besok akan dibicarakan, pemakaman ke mana, masih menunggu keluarga," jelas Iskandar. (tribunnews)