Selain masih menjadi tontonan masyarakat karena bertepatan denga hari libur nasional. Adanya semburan gas tersebut menjadi daya tarik beberapa warga dari luar Gresik ingin tahu lebih dekat soal semburan gas mirip yang terjadi di Lapindo Sidoarjo.
"Saya sengaja datang bersama keluarga dari Lamongan ke Gresik setelah mendapat informasi soal semburan gas muncul di tengah sawah," kata Sukamto warga asal Deket Lamongan kepada wartawan, Kamis (15/11/2012).
Hal senada juga dikemukakan oleh Siti Khodijah warga asal Mantup Lamongan. Dirinya datang bersama suaminya setelah melihat televisi adanya semburan gas di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng Gresik.
"Kebetulan hari ini libur sehingga saya penasaran ingin melihat langsung," ujarnya.
Maraknya masyarakat yang ingin melihat semburan gas bercampur lumpur di Desa Metatu, membuat petugas kepolisian terpaksa melokalisir titik semburan hingga 50 meter dengan pagar yang terbuat dari bambu dan garis police line.
"Kami sengaja menempatkan beberapa petugas di beberapa jalan setapak yang menuju titik semburan. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terlalu mendekat mengingat semburan gas tersebut mengandung gas metana," kata Kapolsek Benjeng AKP Imam Syafi'i.
Ada 9 Titik Sumur Gas Lantung di Desa Metatu Gresik
Sedikitnya ada 9 titik sumur gas lantung di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng Gresik. Dari jumlah itu, ada satu sumur yang sampai sekarang masih mengeluarkan semburan gas.
Menurut Nurul Askin (bukan Nurul Asikin) salah satu tokoh masyarakat Desa Metatu menuturkan, sumur gas tersebut memang 1,5 tahun tidak dimanfaatkan oleh warga. Malahan sumur tersebut ditutup dengan cor.
"Dulu zaman Belanda warga disini pernah memanfaatkan sumur gas lantung untuk diperjualbelikan. Tapi, karena tidak dimanfaatkan lagi dan ditutup kembali," tuturnya, Rabu (14/11/2012).
Sementara itu, secara terpisah terkait adanya semburan gas di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng Gresik. Bupati Sambari Halim Radianto melalui Kabag Humas Andhy Hendro Wijaya mengatakan, pada prinsipnya pemkab meminta agar masyarakat tetap waspada dan jangan mendekati titik semburan.
"Sambil menunggu hasil lab dari pihak Petrochina seberapa jauh kandungan gasnya. Bupati Gresik meminta agar titik semburan segera dilokalisir," tandasnya. [beritajatim]