Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Lamongan - Entah benar atau tidak. Seorang bocah berusia 8 tahun, mengaku telah disunat oleh jin. Akibat kabar tersebut, warga Desa Plumpang Kecamatan Sukodadi, Lamongan, mendatangi rumah Taufik untuk melihat bocah tersebut.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, Taufik yang disunat jin masih duduk di kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI). Taufik saat ini hanya bisa menangis ketakutan.
Orang tua Taufik, Suharto kepada wartawan mengatakan, awalnya dirinya juga tidak mengetahui apa yang terjadi dengan anaknya. Karena saat pulang dari bermain-main dengan teman-temannya, Taufik menangis kesakitan.
Kamis, 22 Nopember 2012
Hii...Bocah 8 Tahun Disunat Jin
Saat itu, ujar Suharto, anaknya tidak mengaku mengapa menangis. "Tetapi setelah saya desak akhirnya mengaku kalau anak saya merasakan alat kelaminnya sakit," jelasnya.
Mengetahui kalau anaknya merasakan sakit di bagian alat vitalnya, Suharto pun kemudian melihatnya dan diketahui kalau alat vital Taufik telah tersunat. "Saat disunat Taufik katanya hanya diam saja," katanya.
Sementara, Taufik kepada wartawan mengatakan, kalau saat disunat tersebut dirinya tengah bermain dengan sejumlah temannya di rimbunan bambu yang memang banyak terdapat di desanya. Saat bermain tersebut, lanjut Taufik, 3 orang temannya berpamitan untuk buang air kecil. Sedangkan Taufik hanya diam saja menunggui mereka.
"Saat itulah saya seperti didekati seseorang yang kemudian saya disunat," ujar Taufik seraya menambahkan kalau saat itu dirinya hanya diam terpaku.
Setelah orang yang menurut warga desa adalah jin tersebut berlalu, Taufik langsung lari pulang ke rumah karena ketakutan dan meninggalkan teman-temannya yang saat itu masih buang air kecil. Sesampainya di rumah, barulah Taufik menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya setelah didesak.
Mendapati anaknya sudah dalam keadaan disunat, Suharto pun kemudian menggelar selamatan sebagai ungkapan rasa syukur karena anaknya telah dikhitan meski masih gaib. (detikSurabaya)