Spanduk kain berwarna dasar merah berukuran 3 x 1 meter itu dipasang di pagar air mancur di kawasan bundaran Taman Sekartaji, di Kelurahan Bandar, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Lokasi pemasangan spanduk merupakan kawasan yang ramai dilalui pengguna jalan. Bahkan, spanduk itu tak jauh dari Markas Kepolisian Resor Kediri. "Saya tidak tahu siapa pemasangnya,” kata Sentun, seorang tukang becak yang biasa mangkal di tempat itu.
Spanduk tersebut memiliki tiga bagian pada desainnya. Bagian pertama adalah gambar Istana Negara yang berada di sebelah kiri. Bagian kedua adalah tulisan besar memanjang di samping kanan yang berbunyi
"BERANTAS KORUPSI ISTANA" dan bagian ketiga adalah tulisan identitas pemasang: "by Aliansi Nasional Anti SBY".
Setiap huruf awal pada tulisan Aliansi Nasional Anti SBY berwarna merah, sedangkan huruf lainnya berwarna hitam. Dengan teknik itu, dari jauh, tulisan itu terbaca ANAS.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Kediri, Jaka Siswa Lelana, membantah bertanggung-jawab atas spanduk itu. Dia juga memastikan tidak ada pengurus atau kader Demokrat Kediri yang terlibat pada pembuatan spanduk itu.
"Saya pastikan bukan dari DPC Kediri," ujarnya.
Jaka mengakui saat ini santer berembus kabar adanya gerakan mendukung Anas setelah penetapannya sebagai tersangka yang diikuti pengunduran dirinya dari Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, Jaka memastikan tidak ada gerakan itu di jajaran DPC Partai Demokrat Kediri.
Dalam situasi krisis yang kini melanda Partai Demokrat, Jaka menyatakan akan mengikuti apa pun sikap Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo. Bahkan, jika Soekarwo ikut-ikutan membuat gerakan mendukung Anas, Jaka pun akan mengikutinya. (tempo)