Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Kediri -- majalahbuser.com,  Keberadaan pendidikan formal dan Madrasah Diniyah (Madin) sangat dibutuhkan masyarakat. Keberadaan dua lembaga pendidikan tersebut diharapkan saling mengisi.

“Alhamdulillah mewakili Pemerintah Kota Kediri, saya mengucapkan terimakasih karena sampai detik ini Madin semakin berkembang ,mudah-mudahan  madin di kelurahan ini  akan selalu eksis di Kota Kediri”, ujar Wakil Walikota Kediri saat menghadiri Haflah Akhirussanah Madin yang bertempat di Polaman, Kel. Manisrenggo Kota Kediri, Senin malam (16/5).

Sebagai wujud Harmoni kediri, Ning Lik  sapaan Wakil Walikota Kediri menyampaikan  bahwa Pemerintah Kota Kediri telah menyiapkan wadah untuk tujuh kelompok agama di Kota Kediri yang di namakan FKUB. Dimana setiap satu bulan sekali ada  komunikasi bersama sehingga apapun yng namanya isu sara di Kota Kediri bisa terkendali dengan baik dan bisa menjadikan Kota Kediri menjadi lebih baik.

“Saya tau bahwa di Manisrenggo ini banyak para alim ulama tokoh-tokoh. Karena  kondusifnya Kota Kediri juga bergantung adanya tokoh-tokoh seperti ini, jika tidak ada Kota Kediri tidak ada apa-apanya," imbuh Ning Lik.

Arus globalisasi saat ini menimbulkan banyak sekali perubahan dari segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Di era globalisasi ini, dunia pendidikan mau tak mau harus menerima perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sebagian besar bersumber dari negara-negara barat seperti: televisi, handphone, komputer dan lain-lain.

Sebagai Pengasuh Ponpes Putri Al Islah Bandar Kidul, Ning Lik menyampaikan walaupun anak-anak kecil sudah pandai mengakses media sosial  tapi budayakan untuk tetap membaca buku.

“Saya himbau meskipun putra putri nya minta hp jangan langsung di belikan, tapi apabila putra putri panjengan minta  untuk di belikan buku atau kitab, mohon untuk segera di penuhi, karena buku adalah sumber ilmu”, tegas Ning Lik.

“Kalau bicara mengenai sekolah, semua sekolah yang formal bisa favorit,  baik SD, SMP atau pun SMA. Namun tidak akan semakin baik apabila Madrasah Diniyah tidak di hidupkan di Kota Kediri. Karena sekarang alhamdulillah anak kecil-kecil sudah pandai sekali menghafal asmaul husna, dan ini lah yang nantinya adalah calon pemimpin masa depan," ungkap Ning Lik.

"Saya minta, guru dan walimurid harus kompak agar anak-anak ini semua punya bekal ilmu diniyah yang cukup untuk masyarakat Kota Kediri dan menjadi anak yang sangat kita harapkan. Selain itu karena sekarang pemerintah telah mengalokasikan APBD bagi guru MTQ, mudah-mudahan ini menjadi penyemangat dan lebih giat lagi untuk membagikan ilmunya kepada anak-anak”, tambah Ning Lik.

Di akhir sambutannya, Ning Lik titip pesan untuk tetap menjaga  Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas). “Apabila ada beberapa program yang belum terlaksana, segera akan kita laksanakan demi terciptanya Kota Kediri yang lebih bagus lagi”, pungkasnya.

Dalam acara tersebut hadir Lurah Maniresggo, Bambang Supriyanto dan di ikuti oleh  400 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, wali murid, santri Madin Al Fallah, dan  turut mengundang salah satu mubaligh dari Tulung Agung yaitu KH. Muchsin Ghazali. (adv/humas)
Senin, 15 Mei 2017

Wawali Kediri Harapkan Madarasah Diniyah Semakin Eksis

      Berita Nasional :

       Berita Daerah