Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Malang - Panglima Komando Operasi (Pangkoops) II Marsekal Muda Agus Supriatna mengatakan seluruh keluarga TNI Angkatan Udara bangga dan makin percaya diri dengan bergabungnya Super Tucano.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah negara pertama yang menjadi pemilik dan pengguna Super Tucano.
Super Tucano EMB-314 (flightglobal.com)
Sabtu, 08 September 2012

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN
Menurut Agus, keunggulan Super Tucano antara lain dibuktikan oleh kemampuan menempuh operasi jarak jauh. Sebagai gambaran, dengan membawa 6 bom atau alat tempur, Super Tucano mampu terbang tanpa henti dari Malang sampai ke Balikpapan.

Sebanyak empat pesawat tempur taktis ringan Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh hari ini. Pesawat yang diawaki pilot dan teknisi Embraer itu melintasi wilayah udara Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand, dan mendarat di Pangkalan Udara Soewondo di Medan, Sumatera Utara, dilanjutkan ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Sabtu kemarin. Total 12 hari keempat pesawat itu terbang dari Brazil menuju Indonesia.

Penempatan di Malang karena Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh sudah mempunyai peralatan komplet perawatan pesawat yang sudah disiapkan dua tahun lalu. “Di sini menjadi pangkalan induk, tidak bisa ditaruh di lokasi operasi, seperti ditaruh di perbatasan. Lain soal misalnya di perbatasan sana sudah ada pangkalannya,” kata Agus Supriatna.

Menurutnya, keempat pesawat baru diserahterimakan ke TNI Angkatan Udara pada 17 September nanti. Peresmian Skadron Udara 21 dan pengoperasian Super Tucano dilakukan pada 21 September oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. “Sekarang yang kita terima 4 pesawat dulu. Total ada 16 pesawat yang kita pesan. Semoga dengan adanya hubungan baik dengan Brasil, pada akhir tahun depan, 12 pesawat lagi bisa selesai dan bisa kita terima,” kata Agus.

TNI Angkatan Udara dan Embraer menandatangani kontrak pembelian delapan Super Tucano di Pameran Dirgantara Farnborough, Inggris, pada 10 Juli 2011. Termasuk di dalam kontrak satu unit simulator untuk pelatihan para pilot Angkatan Udara. Empat pesawat dengan cocor merah bergerigi itu sudah memakai nomor regristrasi TT-3101, 3102, 3103 dan 3104. Model bagian depan berwarna merah merupakan karya (almarhum) Marsekal Madya F. Djoko Poerwoko.

Sebelum dikirim ke Indonesia, pada akhir Juli lalu Sekretaris Jenderal Kementrian Pertahanan Marsekal Madya Errys Heryanto meninjau dulu ke pabrik Embraer. Tim gabungan Kementerian Pertahanan dan TNI AU yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Alit Erbawa tiba di fasilitas produksi Embraer untuk memeriksa pesawat pesanan.

Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan dan uji terbang. Khusus uji terbang dilaksanakan oleh pilot Embraer dan Komandan Skadron Udara 21 Mayor Penerbang James Yanes Singal. Pemeriksaan di darat mencakup kondisi fisik pesawat, pemeriksaan instrumen pesawat sebelum dan sesudah mesin dinyalakan, serta pemeriksaan kendali pesawat selama proses lepas landas dan mendarat.

Uji terbang dilakukan di ketinggian 25.000 kaki untuk pemeriksaan beberapa sistem pesawat yang meliputi sistem bahan bakar, tekanan udara, auto pilot, mesin, navigasi, komunikasi, penembakan (simulasi) dan landing gear, serta pendaratan pesawat yang didahului dengan beberapa manuver.

Instruktur Super Tucano Menetap di Indonesia

Beberapa instruktur pesawat tempur ringan Super Tucano EMB-314/A-29B berkewarganegaraan Brasil akan menetap di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dilakukan untuk memberikan panduan penggunaan pesawat tersebut kepada penerbang TNI Angkatan Udara.

"Kami akan berada di sini (Indonesia) hingga Desember atau Januari tahun depan," kata salah seorang instruktur sekaligus pilot Super Tucano, Kapten William Souza, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 1 September 2012. "Tiga instruktur akan berada di sini."

Sebanyak empat unit pesawat tempur ringan Super Tucano EMB-314/A-29B tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu siang, 1 September 2012. Empat pesawat tiba di Halim sekitar pukul 11.40 WIB setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih tiga jam dari Medan, Sumatera Utara.
Masing-masing pesawat ini diawaki dua orang pilot asal Brasil. Mereka adalah Kapten Carlos Alberto sebagai komandan tim, Kapten Almir Suman, Kapten Carlos Moreira, Kapten Marco Antonio, Kapten Airon, Kapten Eduardo Torres, Kapten William Souza, dan Kapten Carlos Eduardo.

Empat unit Super Tucano asal Brasil ini merupakan bagian dari satu skuadron Super Tucano yang dipesan Indonesia. Kementerian Pertahanan meneken kontrak pemesanan pesawat Super Tucano sebanyak 16 unit hingga 2014. Pesawat itu akan menggantikan OV-10 Bronco yang di-grounded karena dianggap sudah tak laik terbang.

Pesawat diberangkatkan dari Brasil dengan menempuh rute penerbangan Brasil-Spanyol-Maroko-Italia-Yunani-Mesir-Qatar-Oman-India-Thailand-Indonesia. Pesawat transit dan beristirahat di sejumlah negara sehingga total perjalanan mencapai 14 hari. Nantinya, pesawat akan ditempatkan di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. "Besok (Minggu) kami akan menuju ke Malang," ujar William.

Pesawat dikirim langsung produsen Super Tucano Embraer bersama delapan penerbang dan teknisi. Mereka bertugas mengirimkan pesawat hingga serah terima pada 17 September. Adapun para teknisi terus mengawasi pesawat hingga masa garansi setahun. Pesawat tempur ringan dengan call sign EMB 314 ini memiliki berat maksimum 5,4 ton. Keempat Super Tucano TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104 ini mampu mengangkut peralatan tempur seperti persenjataan dan bom dengan bobot maksimum 1.550 kilogram. (tempo)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :