Kediri - majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan melaksanakan acara TAK KESWA (Terapi Aktivitas Kelompok Kesehatan Jiwa). Acara tersebut digelar di Gedung Bagawanta Bhari, Kamis (20/12).
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat, meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam aktualisasi diri dan pengembangan potensi diri yang dimiliki.
Setiap puskesmas mengirimkan 1 kontingen yang terdiri dari 5 ODGJ, 2 orang kader, 3 pendamping Babinsa dan Babinkamtibmas. Agar dapat melatih dan membuat para ODGJ lebih termotivasi diadakan pembacaan puisi, yel yel dan ada stand hasil karya para ODGJ. Ada pula lomba lempar bola dalam gayung, balon, baca puisi dan lomba makan krupuk.
Pembacaan dengan penuh makna dan sangat menyentuh dibacakan oleh Siti Muawana dari Badas dan Bayul dari Grogol dengan judul puisi ‘Kata Hati’. Usai dibacakannya puisi tersebut mereka mendapatkan tepuk tangan meriah dari seluruh tamu yang hadir.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Adi Laksono, MMRS dalam sambutannya menyampaikan, kesehatan adalah modal pembangunan negara dan bangsa. Tanpa kesehatan jiwa dan raga pembangunan tidak akan tercipta dan tidak akan bisa dinikmati oleh masyarakat.
“Oleh karena itu kita harus berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan baik itu kesehatan jiwa maupun kesehatan raga. Biasanya orang menganggap bahwa kesehatan jiwa adalah nomor dua jika dibandingkan dengan kesehatan jasmani. Padahal kesehatan jiwa sangatlah penting yang bisa mempengaruhi kesehatan jasmani kita,” ungkapnya.
Menurutnya ada beberapa hal yang menyebabkan gangguan raga maupun jiwa yaitu rasa tidak nyaman pada keluarga, di kantor dan lingkungan sekitar. “Semua bisa mempengaruhi kesehatan kita, mulai sekarang kita harus mampu memperhatikan keduanya,” lanjut dr. Adi.
“Selain meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa, kegiatan ini juga dapat mengembangkan diri dan bakat seperti menulis, mengukir, melukis, membuat kerajinan dan lain-lain. Juga meningkatkan inovasi dan kreativitas ODGJ, serta menurunkan stigma saudara pada penderita ODGJ,” tambahnya.
“Yang terpenting adalah kita harus mengkampanyekan penghapusan sarana pasung/bebas pasung. Jangan sampai ada lagi warga kita yang dipasung karena mereka tidak melakukan suatu kejahatan,” tegas Kadinkes. (kominfo/adv)