Bahkan di Sangatta, empat elemen pemuda dan mahasiswa memprotes dan melakukan konsolidasi untuk menyoroti masalah tersebut.
Empat lembaga tersebut adalah Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (PENA) Kutim, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutim, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kutim, dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Stiper. Mereka kompak mengritisi tindakan Isran.
Ketua PENA Kutim, Aleks Bajo, Minggu (24/6/2012), didampingi Ketua PMII Kutim, Moktar, Ketua GMNI Kutim, Verdi Logo, dan Ketua BPM Stiper, Adin, menyayangkan tindakan Isran.
Mereka juga akan menyurat pada DPRD Kutim untuk menggelar hearing terkait tindakan Isran yang dinilai tidak sesuai dengan harapan rakyat Kutim.
"Kami menilai perilaku Pak Isran memberikan hadiah sebesar Rp 350 juta kepada peserta Indonesian Idol sangat bertolak belakang dengan kondisi Kutim saat ini. Masih banyak infrastruktur, seperti jalan yang rusak dan gang-gang becek, yang perlu dibantu," katanya.
Untuk itu mereka akan menyurat pada pimpinan DPRD Kutim, Senin (25/6/2012), untuk meminta penyelenggaraan hearing guna menyikapi permasalahan tersebut. "Kami akan mempertanyakan perilaku poltik Isran yang tidak sesuai dengan harapan rakyat Kutim," katanya.
Beberapa hal teknis yang akan dipertanyakan adalah sumber dana Rp 350 juta, latar belakang perilaku pencitraan poltik yang sangat tidak sesuai dengan kondisi infrastruktur Kutim yang masih relatif buruk, serta latar belakang mengapa Isran sering tidak berada di Kutim.
"Menurut kami, bilamana beliau ingin membangun pencitraan diri, seharusnya dilakukan dengan membangun kinerja yang baik dalam memimpin Kutim. Bukan dengan membagi-bagikan uang pada peserta Indonesian Idol atau menjadi saksi nikah Anang-Ashanty," katanya.
Hal ini karena sekarang Isran masih mengemban amanah dari rakyat Kutim sebagai Bupati Kutim. "Dengan amanah tersebut, seharusnya beliau lebih mendekatkan diri kepada rakyat. Juga terus berpikir dan bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Bukan justru terus-terusan meninggalkan Kutim," kata Aleks.
Kalaupun Isran ingin menyumbangkan dana pribadi dengan nominal ratusan juta rupiah, masih banyak hal lain yang membutuhkan dan bisa bermanfaat luas. "Seperti untuk membangun jalan dan kepentingan pendidikan. Yang lebih bersentuhan dengan rakyat," katanya.
Sumber: Tribun Kaltim