Kediri - majalahbuser.com, Meski di Jawa Timur belum ditemukan warga yang positif terpapar virus Corona, namun tingkat kewaspadaan patut ditingkatkan karena penyebaran virus ini sangat cepat dengan masa inkubasi yang cepat, hanya 14 hari. Virus ini berkembang di daerah tingkat kelembaban tinggi.
Hal ini disampaikan dr Hermawan dari RSUD Daerah Kediri dalam acara peningkatan kewaspadaan cegah virus Corona ke tim medis dan dokter Puskesmas,Kilinik dan Rumah Sakit di Kabupaten Kediri, di Pemkab Kediri.
dr Hermawan menjelaskan, dalam perkembanganya dokter yang merawat terpapar dan meninggal dunia. Berkembangnya cepat karena bukan dari hewan ular dan kelelawar ke orang namun dari orang ke orang.
Adapun gejalanya sama dengan flu diantaranya batuk,pilek,demam sesak nafas dan menyebabkan peunomia radang paru-paru hingga merusak ginjal dan melemah hingga memburuk hingga 7 hari sejak hari pertama perawatan.
Pengobatan biasa dilakukan dengan obat yang sudah ditentukan dokter seperti obat untuk sakit kepala,sesak nafas dan infeksi pernafasan.
Untuk menjaga kondisi tetap sehat dan daya tahan tubuh untuk menggunakan masker biasa di lingkungan yang padat. Namun memakainya harus benar hingga menutup hidung hingga dagu.
“Jika kasus positif pasti harus menggunakan masker M 59 standar khusus kedokteran. Karenanya kita harus tetap waspada jangan sampai terpapar virus ini dengan cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitarie dan mengkumsumsi makanan dengan asupan gizi tinggi,” jelasya.
Hal yang sama disampaikan Argo Winoto tim surveiland Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Argo menyebut belum ada terindikasi warga di Jawa Timur terpapar virus ini, namun hendaknya perlu diwaspadai untuk warga di Jawa Timur utamanya mereka yang baru pulang dari negara terdampak virus corona.
“Sebelum kembali ke Indonesia hendaknya harus benar bebas dari virus ini dan ditunjukkan dengan adanya surat keterangan dari medical chek up yang dilakukan dokter ahli. Kalaupun pulang ke daerah asal harus ada laporan ke Dinkes Kabupaten untuk memastikan bahwa warga yang baru pulang bebas dari virus ini,” ujarnya. (Kominfo/Adv)