Kediri -- majalahbuser.com, Setelah sukses masuk dalam penilaian Tingkat Provinsi, tahun ini kembali Kelurahan Bawang masuk dalam nominasi penilaian Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Tingkat Nasional Tahun 2017.
Kesatuan gerak PKK-KB-KESEHATAN merupakan sinergi lintas stakeholder dalam rangka meningkatkan capaian pembangunan, khususnya pada bidang kesehatan dan KB, yang dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Alhamdulillah kali ini Kelurahan Bawang terpilih mewakili Provinsi Jawa Timur dalam lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-KES Tingkat Nasional”, ujar Wakil Walikota Kediri Ning Lik saat membuka penilaian dalam rangka di Balai Kelurahan Bawang Kota Kediri (26/1).
Dalam kesempatan yang sama Ning Lik juga menyampaikan bahwa di Kota Kediri juga ada Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) dimana program tersebut adalah program 50 Jt per RT per Tahun. Dari dana tersebut, masyarakat memutuskan apa yang perlu dibangun atau diselenggarakan di RT-nya, seperti perbaikan selokan, pengadaan alat posyandu, jamban, sumur resapan, alat tes kesehatan, alat olahraga, dan makanan tambahan.
“Selaras dengan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan yang dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat. Dari dana tersebut tentu sangat membantu terpenuhinya 10 indikator PHBS”, tambah Ning Lik.
Untuk mendukung terlaksananya di Kota Kediri khususnya lingkungan Kelurahan Bawang diwujudkan dengan gerakan menekan angka kematian ibu dan bayi (GEMAKIBA), taman posyandu balita, senam lansia, gerakan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir yang difokuskan pada anak SD bawang 2 dan rumah sehat.
Perubahan perilaku tidak sehat menjadi sehat yang sudah dilakukan oleh Kelurahan Bawang adalah dengan memberantas asap rokok dengan jargonnya “Cah Kediri Bro” yang merupakan komitmen bersama warga Kelurahan Bawang untuk stop rokok di dalam rumah. Caranya dengan menyediakan asbak di luar rumah, menyediakan area smoking, membentuk satgas dan polisi rokok.
“Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, monggo panjenengan bisa jalan-jalan menikmati Kota Kediri ini, dengan sajian kuliner yang buka selama 24 jam, selain itu juga ada kampung tenun ikat, mudah-mudahan mendapatkan kesan di Kota kecil yang indah ini”, pungkas Ning Lik.
Acara dilanjutkan dengan peninjauan beberapa titik penilaian oleh tim juri yang di dampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Ferry Silviana Abu Bakar dan anggota, seperti pos smoking area, SD Bawang 2 sebagai percontohan sekolah sehat, dan lingkungan di RT 01 RW 01 yang menyediakan kegiatan seperti pemberian makanan berbahan baku ikan untuk balita, pemberian ASI eklusif, penimbangan balita, penggunaan air bersih, cuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, sosialisasi makan sayur dan buah dan kegiatan lain yang termasuk dalam 10 indikator PHBS. (adv/humas)