Kediri -- majalahbuser.com, Kegiatan Lawatan Sejarah dan Budaya yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri memasuki hari terakhir. Sebanyak 50 siswa dari berbagai sekolah se-Kabupaten Kediri menyelesaikan karya tulis yang merupakan tugas yang diperlombakan.
Selain untuk diperlombakan, juga sebagai sarana para siswa guna menggali potensi sejarah dan budaya daerah masing-masing.
Bertempat di Pamuksan Sri Aji Joyoboyo,para peserta juga wajib mempresentasikan karya tulisnya di hadapan juri dan siswa lainnya (13/4). Dengan gamblang mereka memaparkan karyanya tersebut mulai dari judul, narasumber, lokasi untuk dijadikan referensi dan lain sebagainya.
Drs. Bambang Purnomo, M.Pd salah satu juri acara tersebut mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak memiliki kepekaan dan apresiasi yang mendalam tentang kebudayaan khususnya tentang sejarah “Panji”. Secara keseluruhan karya tulis para peserta sangat bagus dan bisa dikembangkan di sekolah masing-masing untuk meningkatkan potensi daerahnya.
Selain seni budaya, para pelajar ini juga banyak yang mengenalkan motif-motif batik yang dimiliki daerahnya. Motif batik yang mereka kenalkan bercorak khas Kabupaten Kediri seperti motif Monumen SLG, mangga podang dan lainnya.
Ditambahkan oleh Suwarsono juri dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, mengharapkan generasi muda Kabupaten Kediri harus terus meningkatkan kreatifitasnya untuk menggali potensi yang ada di Kabupaten Kediri. Cara yang paling tepat adalah dengan menggetoktularkan agar sejarah dan budaya yang ada bisa dikenal hingga mancanegara.
“Saya berpesan, hindari semua kegiatan yang negatif yang bisa merusak para penerus bangsa ini. Teruslah berkarya karena masa depan bangsa ada di pundak mereka semua,” terang Suwarsono.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kediri Gembong Prajitno, SE. melalui Kasi Sejarah dan Nilai Tradisi Dra. Ninik Yuniarsi mengatakan Pemerintah Kabupaten Kediri sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini, dikarenakan bahwa saat ini nilai budaya mulai tergerus dan terlupakan. Jadi kegiatan ini bisa untuk memberitahukan dan menyebarluaskan sejarah perjuangan dan kebudayaan kepada generasi muda khususnya di Kabupaten Kediri.
Kegiatan ini juga bisa untuk pembelajaran dan mengenalkan sejak dini kekayaan budaya dan peninggalan sejarah, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta dan menghargai sejarah dan budaya dalam diri generasi muda khususnya para siswa yang terlibat, juga tentang arti penting sejarah.
Acara tersebut diakhiri dengan pengumuman juara karya tulis yang dimenangkan oleh Ahmad Fauzan dari SMAN 2 Pare. Dia mengatakan ini merupakan suatu kebanggaan bagi semua generasi muda.
“Harapan saya, ini bukan hanya sebagai tanda, akan tetapi bisa sebagai pelopor bagi teman-teman semua untuk dapat meningkatkan kecintaan terhadap seni dan budaya yang ada di Kabupaten Kediri,” kata Fauzan. (Kominfo/adv).