Kediri - majalahbuser.com, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri mengajak para ojek wisata Kelud untuk berdiskusi. Diskusi tersebut dilaksanakan di parkiran akhir mobil kawasan Wisata Gunung Kelud, (21/3/19).
Sekitar 150 tukang ojek yang sehari-mencari nafkah di tempat wisata ini, dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan, bimbingan dan pembinaan dalam diskusi dengan pengamat pariwisata Ir. H. Sutrisno, MM. Mereka sangat antusias untuk bisa mengungkapkan uneg-uneg tentang bagaimana profesi ojek wisata memiliki andil dalam pengembangan wisata.
Sebelum diskusi dimulai, para tukang ojek tersebut diajak menuju titik kawah Kelud yang merupakan pemandangan terindah disini. Di tempat itu pula mereka mendapat arahan agar ikut menjaga dan mempromosikan Kelud kepada wisatawan.
Ir. H. Sutrisno, MM mengatakan, banyak sekali potensi yang dapat kita jual di tempat wisata ini. Misalnya buah nanas, jumlahnya sangat banyak dan mayoritas warga sini menanamnya.
“Kita bisa menawarkan nanas tersebut kepada pengunjung sebagai oleh-oleh keluarga. Disitulah peluang emas yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian warga. Sekarang banyak sekali warga yang menanam nanas dari pada tanaman lainnya. Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya,” tuturnya.
“Maka dari itu kita harus bersinergi, saling mendukung demi peningkatan pariwisata Kab. Kediri. Dengan meningkatnya perekonomian warga akan berpengaruh pada kemajuan pembangunan di Kabupaten Kediri,” tambah Ir. Sutrisno.
Pada kesempatan yang sama, Ir. Adi Suwignyo mengharapkan masyarakat sekitar Kelud khususnya para ojek wisata untuk ikut serta dalam promosi wisata Gunung Kelud. Misalnya saat dapat penumpang, selama dalam perjalanan bisa menceritakan tentang sejarah Gunung Kelud, bisa menunjukkan spot-spot foto mana yang pas untuk diabadikan. Itulah salah satu cara agar pengunjung betah dan tertarik untuk datang berwisata.
Tukang ojek merupakan salah satu ujung tombak memperlancar pengunjung sampai ke titik kawah. Perlu kita ketahui bersama saat ini jalan menuju kawah belum sempurna, sangat sulit dilalui bagi wisatawan yang baru berkunjung, karena belum tahu medannya.
“Memberikan edukasi kepada wisatawan itu juga yang kami harapkan dari para ojek ini. Masyarakat diajak untuk ikut melestarikan dan menjaga potensi alam yang ada, seperti jangan memetik bunga edelweis, jangan membuang sampah sembarangan agar keindahan Kelud tak ternoda,” harapnya.
“Harga yang telah kita sepakati bersama untuk ojek wisata Gunung Kelud mulai dari pemberhentian terakhir, untuk mobil tarif yang dipatok adalah 40 ribu PP. Saya rasa itu tidak mahal karena mengingat medannya cukup sulit dan jauh. Biaya segitu untuk perbaikan kendaraan juga dan bahan bakar kendaraan tersebut,” kata Kadinas Pariwisata. (Kominfo/Adv)