Kediri -- majalahbuser.com, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan kebijakan dan capaian bidang pendidikan dalam acara Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan Kepala Daerah Kota Kediri di bidang Pendidikan yang diselenggarakan Dewan Pendidikan Kota Kediri, Kamis (13/4) bertempat di Gedung Brantas Radar Kediri.
Menurut walikota berusia 37 tahun ini, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemkot Kediri telah mensinkronkan kebijakan Walikota Kediri dengan misi pendidikan yang terangkum dalam Aksi 9 Bidang Pendidikan.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan Aksi 9 bidang pendidikan yang pertama adalah program gratis wajib belajar 12 tahun dan bebas biaya daftar ulang.
"Saya tekankan untuk semua sekolah di Kota Kediri tidak ada biaya daftar ulang karena sudah ditanggung APBD. Jadi uang nya bisa disimpan. Untuk digunakan pada saat anaknya melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.
Selanjutnya, ada program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dan yang ketiga program standarisasi pendidikan pelayanan sekolah negeri.
Mas Abu menjelaskan selanjutnya ada program beasiswa perguruan tinggi bagi mahasiswa berprestasi dari kalangan tidak mampu. "Kami menyiapkan 1500 kuota bagi pemohon beasiswa. Syaratnya minimal IPK nya harus 3,00," ungkapnya.
Selain itu adapula penambahan insentif bagi guru negeri. Serta adapula penambahan insentif bagi guru swasta, madrasah, pondok pesantren TPQ ataupun TPA. "Dari tahun ke tahun sudah kita naikkan. Karena mereka lah yang mendidik anak-anak kita selain pendidikan formal di sekolah," ungkapnya.
Tidak hanya berhenti disitu, lanjut Mas Abu, Pemkot Kediri juga memiliki program optimalisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku bagi negeri dan swasta. Dan percepatan sertifikasi guru tanpa pungutan dan potongan.
Walikota berlatar belakang pengusaha ini menuturkan ada juga program pendidikan non formal dan informal. "Kita berikan insentif sebesar 300 ribu per bulan bagi pembina PAUD. Selain itu kita juga merelokasi 14 gedung PAUD," jelasnya.
Dari semua program itu, Mas Abu mengatakan masih ada program English Massive dan pelatihan bagi anak jalanan.
"English Massive kursus bahasa inggris di setiap RW. Ini semua bertujuan masyarakat Kota Kediri dapat bersaing di era MEA. Selain itu, kita juga memberika pelatihan bagi anak jalanan. Dan bagi anak jalanan yang putus sekolah kita berikan kejar paket," ungkapnya.
Dengan semua program yang telah dilakukan ini, telah berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia. "Indeks pembangunan manusia kita sebesar 75,67. Ini jauh diatas nasional dan provinsi yang masing-masing 69,55 dan 68,95," ujarnya.
Selain itu, indeks integritas sekolah-sekolah di Kota Kediri telah melampaui rata-rata nasional dan provinsi. Kedepan, Mas Abu mengharapkan program yang sudah ada ini berjalan lebih baik lagi.
"Saya harapkan program yang kita lakukan kedepan akan semakin baik untuk kemajuan pendidikan di Kota Kediri," harapnya. (adv/humas)