Tulungagung - majalahbuser.com, Sungai Ngrowo merupakan anak sungai dari Brantas. Pertemuan antara sungai Brantas dari Kediri dan Blitar akan menyatu di Tulungagung. Pertemuan tersebut membentuk anak sungai yang dinamakan Sungai Ngrowo. Sungai Ngrowo mengalir dan bermuara di Pantai Selatan.
Keberadaan Sungai Ngrowo sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Tulungagung. Karena Sungai Ngrowo merupakan tempat hidup berbagai jenis ikan air tawar mulai dari betik, garingan, sepat, tawes, wader, dan lainnya. Banyak masyarakat yang mencari ikan di Sungai Ngrowo.
Selain itu, keberadaan sungai Ngrowo juga menambah keindahan Tulungagung. Karena itu sungai tersebut harus selalu bersih. Untuk mewujudkan itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung terus bersih-bersih kali.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Sukaji mengatakan, pihaknya setiap hari menerjunkan sekitar 58 personel. Personel DLH tersebut bekerja setiap hari mulai pukul 6.00 sampai 11.00. Mereka terbagi dua tim, yakn timur dan barat.
"Bersih-bersih itu dimulai dari Jembatan gantung sampai Dam Majan. Rinciannya 25 personel ke timur, 25 ke barat, sisanya di tengah," ungkapnya, Kamis, (29/11).
Sukaji mengatakan, langkah ini juga bentuk kepedulian pemkab terhadap kebersihan Sungai Ngrowo. Dengan kondisi sungai di tengah kota ini bersih, maka pemandangan akan lebih segar. Terlebih lagi, di sepanjang sungai tersebut ada jogging track yang biasa dipakai masyarakat berjalan atau joging.
"Kalau sungai bersih, tentu warga yang joging semakin banyak," katanya.
Mantan kadis perhubungan ini melanjutkan, para personel DLH tersebut membersihkan berbagai macam sampah di Sungai Ngrowo. Seperti sampah rumah tangga, plastik, dan eceng gondok. Di antara sampah tersebut, yang paling banyak adalah tanaman eceng gondok.
"Tanaman ini wajib dibersihkan. Karena selain mengganggu pandangan, dikhawatirkan bisa menyumbat arus sungai. Tanaman ini paling sulit dibersihkan karena cepat berkembang biak," ujarnya.
Sukaji mengaku setiap hari para personel mengangkut satu truk sampah atau sekitar 2,5 ton dari sungai tersebut. Terbanyak tanaman eceng gondok. Sebenarnya, bersih-bersih sungai ini sudah lama dilakukan, tapi tahun ini lebih diintensifkan. "Sekarang pembersihan itu dilakukan setiap hari," katanya.
Agar bersih-bersih ini berjalan maksimal dan efektif, Sukaji melanjutkan, pihaknya menggandeng masyarakat atau warga di sekitar Sungai Ngrowo. Dengan cara menggelar lomba kebersihan Sungai Ngrowo. Dengan lomba ini, masyarakat mempunyai kepedulian kebersihan lingkungannya termasuk sungai.
"Ini cukup efektif. Buktinya, sampah keluarga mulai berkurang dan sungai menjadi bersih. Ini berdampak banyak terhadap orang mancing ikan di sungai itu," katanya.
Untuk mengapresiasi warga sekitar, maka bagi lingkungan atau kelurahan yang mampu menjaga kebersihan Sungai Ngrowo, akan mendapatkan hadiah. "Hadiahnya diberikan besok pas puncak Hari Jadi Tulungagung," katanya.
Sukaji mengimbau masyarakat Tulungagung untuk terus menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Dengan tidak membuang sampah sembarangan. Terlebih saat musim penghujan seperti sekarang ini. (adv)