Kediri - majalahbuser.com, Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun PMI ke-73 di Lapangan Badas Kecamatan Badas, diwarnai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada relawan donor dengan jumlah donor terbanyak. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masyukuri, M.M. didampingi oleh Ketua PMI Kabupaten Kediri Supoyo, M.M.
Kegiatan donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk disimpan di bank darah (PMI) sebagai stok untuk kemudian ditranfusikan kepada yang membutuhkan. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan sosial dan perlu apresiasi terhadap dedikasi seorang penyumbang darah.
Pemberian apresiasi ini diberikan karena termasuk dalam kegiatan relawan yang memang beresiko. Relawan diharuskan menjaga kesehatan secara berkala selama 3 bulan agar bisa rutin berdonor darah.
Banyak pantangan di bidang kesehatan yang harus dilakukan sebelum melakukan donor darah antara lain operasi kecil, operasi besar, diusahakan tanpa tato, tanpa tindik, transpalasi, penyakit menular, saat sedang hamil, dan banyak lagi. Apresiasi dalam bentuk piagam menjadikan relawan donor merasa senang, bangga, dan dihargai, sehingga termotivasi untuk melakukan donor secara rutin.
Pemberian piagam penghargaan diberikan kepada empat orang relawan donor darah. Salah satunya Jumali yang tinggal di Dusun Brumbung Desa Siman Kecamatan Kepung.
Jumali mendapatkan apresiasi sebagai pendonor terbanyak selama hidup sebanyak 100 kali donor darah. Tidak mudah mencapai angka tersebut karena pantangan yang memang banyak dan kondisi kesehatan yang tidak bisa diprekdisi sepanjang waktu. Akan tetapi Jumali mampu mencapai angka tersebut.
"Saya termasuk orang yang memiliki golongan darah A. Rutintinas saya sehari-hari hanya wiraswasta. Saya terketuk mendonor karena terpupuk jiwa sosial kepada orang lain yang membutuhkan tranfusi golongan darah yang sama dengan saya,” katanya (9/11)
Melakukan donor darah sebanyak 100 kali tentu tidak dalam kurun waktu yang singkat, dan benar-benar dibutuhkan tekad kuat untuk melakukannya. “Saya mulai melakukan donor sejak tahun 1986," ucap Jumali sembari menunjukkan piagamnya.
PMI Kabupaten Kediri senantiasa mendampingi dan memberikan arahan terkait pendonor yang telah mendapatkan penghargaan tersebut. Agar kebutuhan kantong darah tercukupi saat seorang pasien membutuhkan.
PMI Kabupaten Kediri juga rutin melaksanakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali. Tiga bulan sekali merupakan jangka proses yang tepat untuk pendonor agar bisa berdonor lagi, karena intensitas darah pada tubuh kembali normal setelah didonorkan.
Selain itu calon penyumbang darah juga harus sehat jasmani rohani, berusia 17-65 tahun, berat harus ideal, denyut nadi saat diperiksa harus normal, dan tidak memiliki penyakit pembekuan darah. (kominfo/adv)