Kediri - majalahbuser.com, Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, melepas ekspor benih kangkung dan benih jagung manis, serta kacang hijau dari Jawa Timur menuju China, Philipina dan Hongkong. Kegiatan ini dilaksanakan di PT. Agri Makmur Pertiwi, Desa Sambirejo Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Sabtu, (27/10).
Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Dandim 0809 Kediri, Letkol (Kav) Dwi Agung Sutrisno, dan Kapolres Kediri, AKBP Roni Faisal Saiful Faton turut mendampingi mentan Amran dalam acara tersebut.
Mentan Amran menyampaikan ekspor ini adalah hal yang positif dan patut diapresiasi. Dimana hal ini menjadi bukti kualitas benih dari Indonesia diakui dan kompetitif di tingkat global.
"Ekspor ini menjadi bukti bahwa bibit dari Indonesia berdaya saing di tingkat global. Sesuai dengan kebutuhan dan standart masyarakat negara tujuan. Bahkan kuantitas yang diekspor dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini arah positif yang harus kita apresiasi," jelas Mentan.
“Pengembangan bibit ini juga mengandeng mitra petani. Ini sangat bagus, tadi saya hitung pake kalkulator bahwa dari 1 hektar petani bisa mengomset 1,2 milyar rupiah. Luar biasa. Ini lah yang akan kita lakukan kedepan. Menggenjot produksi pertanian dengan menggunakan bibit berkualitas,” tambahnya.
Sebagai informasi ekspor benih kangkung yang diberangkatkan ke China adalah sebanyak 140 ton. Dengan jenis varietas antara lain waterconvolvulus A 009, KKP-01, dan KKP-09. Sementara benih jagung manis sebanyak 40 ton ke Hongkong oleh PT. Agri Makmur Pertiwi dengan jenis varietas 1351. Selain itu terdapat pula benih semangka yang diekspor sebanyak 100 kg.
Pada ekspor tersebut juga diberangkatkan sebanyak 2.200 ton kacang hijau oleh PT. Sumber Roso Agromakmur dan PT. Exinfokarsa Agung Ke China dan Philipina. Ekspor kacang hijau ini rutin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pasar China dan Philipina.
Pada kesempatan itu, Menteri pertanian RI meminta kepada Bupati Kediri agar mendorong pengembangan hortikultura di kabupaten Kediri kepada petani dengan menggunakan bibit berkualitas dan pendampingan proses pengelolaanya. Diharapkan dengan hal tersebut dapat meningkatkan nilai ekonomis dan menambah kesejahteraan petani.
"Tidak ada alasan petani tidak sejahtera. Dengan menggunakan bibit unggul dan pendampingan kepada petani akan meningkatkan nilai jual dari hasil pertanian. Sehingga akhirnya petani lebih sejahtera," jelasnya.
Ditambahkan oleh Mentan, dirinya berpesan agar Gapoktan yang mengelola hortikultura dapat dikumpulkan dan didata. Nantinya melalui pemerintah akan dibantu mengenai pengadaan benihnya.
"Nanti kami bantu benihnya. Di pemerintah ada dana 5 trilyunan guna bantuan pengadaan benih. Ini komitmen bapak Presiden guna mendorong pertanian Indonesia dapat sejahtera melalui sektor pertanian," tambahnya.
"Kepada Ibu Bupati, Gapoktan yang bergerak di hortikultura di kabupaten Kediri dikumpulkan. Nanti teknis soal benih nya, silahkan berhubungan dengan dirjen saya," pungkasnya. (kominfo/Adv)