Kediri - majalahbuser.com, Permasalahan stunting menjadi perhatian serius pemerintah. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian stunting di Indonesia mencapai 30,8%.
Walaupun sudah menurun dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sekitar 37,2%, angka tersebut masih tergolong tinggi karena masih berada di atas ambang maksimal yang dicetuskan oleh WHO yaitu sebesar 20%.
Sejak awal tahun 2018, berbagai upaya dilakukan untuk mensosialisasikan cegah stunting melalui pendekatan lintas sektor lembaga.
Itulah yang menjadi fokus Pemkab Kediri dengan melakukan berbagai program sebagai upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Kediri. Salah satunya kegiatan Bincang Santai yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A).
Kegiatan bincang santai pada Kamis (3/10) ini membahas Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan ASI eksklusif untuk cegah stunting dengan mengikutsertakan para kader se-Kabupaten Kediri. Adapun narasumber yang dihadirkan yaitu Vivi Rosdiana dari Biro Konsultasi Psikologi serta Rahma Diani selaku Ketua Kompak (Komunitas Pecinta ASI Kediri).
Mereka merupakan pemateri yang sudah pakar di bidangnya, sehingga dapat memberikan wawasan yang luas untuk para kader.
Dengan konsep refreshing, Sendang Tirta Kamandanu yang terletak di Desa Pamenang, Kecamatan Pagu dipilih menjadi lokasi kegiatan. Terlihat para kader bersemangat, saling bercengkrama dan bertukar pikiran mengenai pencegahan stunting.
Menurut Plt. Kepala DP2KBP3A dr. Nurwulan Andadari, kegiatan ini juga sebagai refreshing bagi kader KB untuk bertemu dan mendapatkan wawasan baru terkait PUP dan ASI eksklusif untuk mencegah stunting.
“Dengan bertemu disini mereka mendapatkan wawasan baru untuk mencegah kehamilan di usia dini. Kemudian juga untuk mencegah stunting dengan pendekatan melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan pemberian ASI eksklusif, dengan harapan generasi kedepan juga menjadi generasi sehat, angka kelahiran pun terkendali dengan baik, menjadikan Kabupaten Kediri lebih sejahtera,” jelasnya.
Acara dimulai dengan senam KB bersama, dilanjutkan penyerahan hadiah atas perlombaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya dalam rangkaian pencegahan stunting di Kabupaten Kediri.
“Ini memang apresiasi kita untuk para kader. Sebelumnya digelar lomba-lomba untuk kader KB, salah satunya lomba kader favorit. Kriteria pemenang ditentukan dari pengetahuannya tentang program-program KB. Kemudian lomba foto kader kreatif, dengan harapan kader berkreasi mengajak masyarakat untuk mensukseskan program keluarga sejahtera,” lanjut dr. Andadari.
Di acara tersebut para kader juga diberi kesempatan untuk tanya jawab kepada narasumber PUP dan ASI.
Dengan adanya kegiatan bincang santai ini diharapkan para kader tetap semangat dan terus memperbaharui diri dengan ilmu yang baru, untuk menunjang pelaksanaan tugasnya serta dalam mendukung pencegahan stunting di Kabupaten Kediri. (Kominfo/Adv)