Kendalikan Stunting, Bupati Tulungagung Buka GERMAS

Tulungagung - majalahbuser.com, Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M membuka acara GERMAS dalam rangka mendukung Pengendalian Stunting di Halaman GOR Lembu Peteng Tulungagung. Jum'at 04 Oktober 2019

Nampak hadir pada acara yang diikuti ratusan peserta yang berasal dari Siswi SMA/SMK, Petugas Puskesmas, Lintas Sektor dan Dinas Kesehatan ini ditandai dengan pelepasan balon dan senam bersama peserta oleh Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Tulungagung.

Acaranya diikuti ratusan peserta yang berasal dari Pelajar SMA dan SMK, para petugas Puskesmas, Lintas Sektor dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

Acara ini dimulai pelepasan puluhan balon ke udarayang oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ibu Siyuk Maryoto Birowo, kemudian dilanjutkan senam bersama seluruh peserta Germas.

Dalam laporanya Ketua panitia Germas, Bambang Triyono antara lain mengatakan, bahwa acara ini diisi dengan pemberian materi pencegahan Anemia pada remaja putri oleh nara sumber yang berasal dari Nutrision Internasional, adapun metode pelaksanaannya adalah dengan kegiatan Talkshow dan Minum Obat tambah darah secara bersama - sama.

Kata Bambang Triyono lebih lanjut, dengan digelarnya kegiatan ini Dia berharap agar peserta kegiatan mengajak semua pihak untuk mensukseskan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri sesuai tugas pokok dan fungsinya masing - masing.

Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM dalam sambutannya mengatakan, bahwa dirinya atas nama pemerintah mengapresiasi gerakan ini, karena nantinya remaja-remaja perempuan ini akan menjadi seorang ibu, maka dari itu pemahaman Anemia sejak dini memang sangat di perlukan. Agar kedepannya, mereka bisa mencetak generasi-generasi yang unggul.

Bupati juga mengatakan, stunting atau disebut juga Kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Angka Stunting di Kab. Tulungagung saat ini 9,75% di bawah angka Jawa Timur Sebesar 26.2%. Pencegahan Stunting di mulai dari penanganan anemia pada remaja.

Dan Anemia masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang belum tuntas di tangani. Prevalensi Anemia di Indonesia masih tinggi, terutama zat besi. Anemia yang tidak di tangani dengan baik, khususnya pada remaja putri, dapat berdampak jangka panjang bagi dirinya dan juga bagi anak-anaknya kelak. (unt/Adv).