Tulungagung - majalahbuser.com, Dalam upaya untuk pencegahan, penanggulangan kerentanan dan kerawanan pangan, pemerintah Kabupaten Tulungagung melakukan berbagai program pengentasan Kemiskinan.
Salah satu program pengentasan Kemiskinan itu adalah Intervensi rawan pangan. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan kerentanan dan kerawanan pangan tahun 2019 itu dilakukan di Desa Dukuh Kecamatan Gondang. 9/10
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ny Siuk Maryoto Birowo.
Acara yang juga dihadiri Pengurus TP PKK Kabupaten Tulungagung, Ketua TP PKK Kecamatan Gondang, Anggota TP PKK Kecamatan Gondang, Perwakilan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung dan Muspika Kecamatan Gondang.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ny Siuk Maryoto Birowo dalam sambutnya mengatakan, bahwa program ini merupakan program Pemkab Tulungagung melalui Dinas Tanaman Pangan.
"Bantuan kepada desa yang rawan pangan dan salah satunya adalah desa Dukuh ini tujuannya adalah mengurangi beban masayarakat kurang mampu," ungkap Ny Siuk Maryoto Birowo
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Zaenal Falaq dalam laporanya menyampaikan, bahwa latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan dukungan lintas program dan lintas sektor serta lintas instansi guna mencapai target Pemerintah yaitu pengentasan kemiskinan.
Selanjutnya Zaenal Melaporkan, bahwa di Desa Dukuh jumlah penduduk 2.216, warga miskin, 574 (26 %) yang stunting per laporan bulan Februari 2019 ada 10 orang.
Adapun tujuan diadakanya program ini menurut Falaq adalah untuk menindak lanjuti analisis peta kerawanan pangan (FSVA) tahun 2018 dan dimana Desa Dukuh Kecamatan Gondang ini merupakan salah satunya.
Adapun penerima sasaran menurut Zainal adalah untuk intervensi daerah rawan pangan masing-masing desa sebanyak 100 orang, dimana sasaran yang kami ambil dari BDT (Base Data Terpadu) dari Dinas Sosial yang merupakan data primer orang miskin.
Dari data tersebut, (termasuk didalamnya anak stunting) masing-masing menerima 30 kg beras dikemas 10 Kg, 3 kg gula pasir dikemas 1 paket, 2 liter minyak goreng. (unt/adv)