Kediri - majalahbuser.com, Puluhan komunitas pecinta lingkungan hidup di Kediri ambil bagian dalam aksi cleanup terbesar di dunia, Word Cleanup Day Indonesia (WCDI) 2019, di Sungai Sukorejo Desa Bulupasar kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Minggu, 22/9.
Selain puluhan komunitas dengan beragam latar belakang seperti, LSM, Pramuka, dan Karang Taruna itu, acara juga diikuti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, serta anggota Polsek dan Koramil kecamatan Pagu.
Membludaknya peserta aksi ini memaksa panitia membaginya di empat titik lokasi kegiatan, dari dua titik lokasi yang direncanakan.
Pantauan majalahbuser.com, acara ini diawali upacara pembukaan dengan inspektur upacara Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto pada pukul 07.30 Wib, di dalam area cagar budaya Arca Totok Kerot yang saat ini sedang dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembagian lokasi pembersihan di 4 titik yaitu, jembatan sungai sukorejo di utara arca Totok Kerot, DAM Kunir, DAM Bulupasar dan jalan kebo, yang semuanya berada di desa Bulupasar.
Dari sekitar 600 relawan kebersihan yang tersebar di 4 lokasi itu, didapat 4 truck sampah yang kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kepada majalahbuser.com, Priyanto panitia kegiatan yang juga warga setempat mengatakan, acara ini adalah salah satu bentuk kampanye moral, betapa pentingnya kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Apa yang dilakukan ratusan relawan kebersihan ini sebenarnya tidak bisa membersihkan sungai, bahkan tidak bisa mengurangi pencemaran sungai, kecuali jika masyarakat sadar bahwa sungai ini bukan tempat sampah," katanya.
"Hari ini kita memang membersihkan sungai, tapi apa artinya jika masyarakat masih saja tetap membuang sampah di sungai," tegasnya.
Sementara itu, selaku tuan rumah, Pemdes Bulupasar yang diwakili sekdes Kuntadi, SPd mengatakan, pihaknya bersyukur dan berterima kasih bahwa desanya sudah dijadikan salah satu tempat kegiatan dalam rangkaian acara WCDI 2019 Kediri di hari kedua, yang mana dihari pertama, 21/9, berlangsung di 8 titik lokasi.
Ia juga berterima kasih kepada relawan dan donatur yang sudah menyumbang ratusan bibit pohon dari berbagai jenis untuk penghijauan di sekitar bendungan/DAM, yang penanamannya secara simbolis langsung dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto.
"Bibit pohon ini sangat berarti, tidak hanya untuk penghijauan tetapi juga untuk memperkuat tangkis sungai yang baru selesai di Normalisasi oleh PUPR," katanya di sela-sela kegitan.
Kuntadi berharap, bibit pohon yang sebagian besar jenis pohon langka seperti, Gayam, Pule, Pachira dan Randu Alas itu bisa menjadi invest bagi generasi mendatang, sekaligus menambah nilai lebih dalam menopang rencana Pemdes Bulupasar membangun destinasi wisata baru.
"Selain taman Totok Kerot yang sekarang dalam proses pembangunan, kami juga berencana menjadikan DAM ini sebagai tempat wisata bahari," pungkasnya.
Di penghujung kegiatan didapat kabar, ada seorang simpatisan yang siap menabur benih ikan lokal di bendungan/DAM Kunir. (bsr1)