Kediri - majalahbuser.com, Desa Medowo seperti diketahui adalah sentra pengembangan budidaya buah durian di Kabupaten Kediri. Dari satu desa ini saja mampu dihasilkan ratusan ribu buah durian setiap masa panen per tahunnya. Hanya saja dari varietas yang ada, kualitas yang dihasilkan dirasa kurang.
Kualitas yang dimaksud adalah yang sesuai dengan permintaan pasar. Yakni buah yang rasanya enak, daging tebal, bijinya kecil, kadar airnya tidak terlalu banyak dan kuat masa simpannya. Nah, untuk menuju ke arah tersebut dirasa perlu diambil langkah-langkah yang menjadikan durian Desa Medowo pada akhirnya membawa manfaat peningkatan kesejahteraan.
Menanggapi hal ini, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kediri, Endro Pujiastoko, memberikan saran agar petani durian Desa Medowo mulai sekarang menyesuaikan dengan permintaan pasar dalam pengembangan buah durian. Sehingga memberi penambahan nilai ekonomis yang tinggi tanpa merusak pohon durian yang ada.
“Salah satu teknologi yang bisa menjadi solusi adalah dengan mengembangkan cara top working. Teknologi top working adalah sistem sambung batang pada tanaman. Teknologi ini bertujuan untuk mengganti suatu varietas tanaman dengan varietas lain yang dapat menghasilkan buah lebih berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi tanpa harus membongkar atau mematikan tanaman yang sudah ada,” jelas pria yang juga pengusaha bidang agribisnis ini.
“Teknologi ini sudah terbukti dan teruji menjadi solusi yang bagus dalam meningkatkan kualitas durian. Disamping itu, juga mempercepat pertumbuhan tanaman dan mempersingkat masa panen. Tanaman akan berproduksi antara 2 hingga 3 tahun setelah Top Working,” jelasnya.
Endro selanjutnya menjelaskan varietas yang dapat digunakan dalam mendukung teknologi ini adalah varietas durian montong. Hal ini dikarenakan permintaan akan durian montong masih kurang di pasaran.
“Saya sarankan dengan kondisi pasar durian saat ini, yang cocok untuk dikembangkan di Desa Medowo adalah Durian Montong. Nilai ekonomisnya tinggi dan permintaan pasarnya kurang. Sehingga nanti bisa memberi manfaat peningkatan kesejahteraan petani durian Desa Medowo,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno dalam kesempatan sebelumnya terkait pengembangan durian di wilayah Kabupaten Kediri, telah menyampaikan agar para penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah masing-masing aktif menyampaikan pentingnya penerapan teknologi top working kepada para petani dalam meningkatkan kualitas buah durian.
Selanjutnya para petani durian juga diharapkan terbuka akan manfaat teknologi top working yang disampaikan para PPL. Harapannya nanti petani durian dapat didampingi penyuluh pertanian dalam melaksanakan top working. Pada akhirnya nilai ekonomis meningkat dan memberikan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat. (Kominfo/Adv)