Kediri - majalahbuser.com, Usai upacara pembukaan TMMD ke-103 di lapangan Desa Mlati Kecamatan Mojo, Danrem 082 Kolonel Arm Budi Suwanto, Dandim 0809 Kediri Letkol (Kav) Dwi Agung Sutrisno, Kolonel (Inf) Slamet Riyadi S.IK, Danbrigif dan seluruh pasukan TNI langsung menuju ke lokasi pembangunan jalan rabat beton dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Blimbing dan Jugo.
Di kedua desa tersebut rombongan memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan kita semua. Nampak para pekerja bersama anggota TNI membongkar satu persatu atap rumah yang sudah rusak diganti dengan yang baru.
Dari 100 rumah yang masuk daftar RTLH adalah rumah Mbah Usrek (75) di Desa Blimbing. Beliau sehari-sehari bekerja dengan membuat kerajinan tompo di rumahnya.
Kondisi rumah yang sudah termakan oleh usia ini atapnya dibongkar, dinding yang kayunya sudah mulai rusak juga diganti dan lantai yang masih tanah juga akan diperbaiki.
Selain itu bagi yang belum memiliki jamban diberikan jamban agar masyarakat tidak lagi buang air besar di sungai yang dapat mencemari sungai dan menularkan berbagai penyakit.
Dandim 0809 Kediri Letkol (Kav) Dwi Agung Sutrisno menjelaskan, pelaksanaan TMMD ke-103 ini menekankan pembangunan fisik dan non fisik.
Pembangunan fisiknya berupa pembangunan jalan 1782 meter dan rumah 100 unit di Jugo dan Blimbing. Non fisiknya dari dinas-dinas terkait terdapat pelatihan-pelatihan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan.
"Tujuan dari kegiatan ini sesuai dengan tema TMMD tahun ini adalah TNI Manunggal Rakyat dalam mewujudkan desa yang maju, sejahtera dan demokratis. Agar program ini cepat selesai dan dapat segera digunakan oleh masyarakat, kita akan kerahkan 1 SSK 90 personil dari Kodim 0809, Brigif dan Yonif. Mereka akan tidur di rumah masyarakat," terangnya, (15/9).
"Kegiatan ini sudah kita mulai sejak tanggal 3 September 2018 lalu yaitu pra TMMD dan dibuka hari ini serta dikerjakan sampai 1 bulan kedepan".
"Pembangunan jalan rabat di dua desa ini akan sangat membantu akses masyarakat sebagai jalan tembus. Yang biasanya jika ingin berkunjung ke desa sebelah memakan waktu hingga 40 menit, kini hanya butuh waktu 15 menit saja," imbuh Letkol Dwi Agung. (Kominfo/Adv