Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright @ 2011 - 2018 majalahbuser.com
Kediri - majalahbuser.com, Air merupakan sumber kebutuhan utama bagi makhluk hidup. Begitu juga pada tanaman, jika kondisi air normal, akan menjadi sahabat bagi para petani untuk mengairi sawahnya.

Saat musim kemarau seperti ini, debit air untuk irigasi secara otomatis akan turun. Agar kebutuhan air tersebut tetap berjalan, berbagai upaya akan dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Camat Ngasem Ir. Ary Budianto.

Bersama PPL (petugas penyuluh lapangan) setempat, Camat Ary melaksanakan kegiatan temu petani (27/8). Selain itu juga dimonitoring seberapa besar pengaruh musim kemarau terhadap pertanian di Kecamatan Ngasem, khususnya di Desa paron.

Camat Ngasem bersama PPL mengajak diskusi dan menyerap aspirasi para petani di musim kemarau ini. Selain masalah air, juga dibahas pembasmian hama tikus yang setiap tahun menghantui petani.

“Sudah ada solusi untuk hama tikus, yaitu dengan membangun rumah burung hantu. Tinggal mengisi burungnya, nanti kita akan menjembatani antara petani dengan dinas terkait, agar burung hantu pembasmi hama tikus segera diberikan,” terang Ir. Ary Budianto.

“Terkait musim kemarau yang cukup panjang ini, kami melakukan peninjauan langsung kepada petani, khususnya di wilayah Kecamatan Ngasem. Kegiatan ini untuk melihat seberapa pengaruhnya bagi para petani,” lanjutnya.

Menurut Camat Ngasem, sejauh ini debit air di Kecamatan Ngasem masih mencukupi. Karena ada beberapa titik sumber di wilayah Ngasem yang dapat mengairi persawahan warga. Tinggal bagaimana petani bisa memaksimalkan air tersebut untuk mangairi sawah.

Sementara itu di musim penghujan, para petani dapat mencukupi kebutuhan e-Warung melalui program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Setiap bulan, mereka bisa menyediakan 3-4 ton beras yang kemudian dikemas 5 kg, menggunakan bantuan alat pemisah antara beras kecil dan beras besar.

“Terkait agenda pilkades yang akan dilaksanakan serentak di Kabupaten Kediri, saya berharap warga dapat tetap menjaga keamanan desanya. Semoga dapat memilih pemimpin yang mampu bersinergi dengan warga, utamanya di bidang pertanian,” kata Camat Ary.

Ketua Gapoktan Tani Makmur, Suyitno mengatakan, rapat pembagian air irigasi dilakukan dengan pembagian yang dilakukan setiap blok dan dipandu oleh ketua blok. Setiap tahun di musim kemarau selalu diadakan musyarawah agar tidak terjadi gesekan antar petani.

“Sebelumnya diatur dulu per blok berapa jam dan berapa areal lahannya. Jika dirasa belum cukup, masing-masing blok bisa ditambah diesel yang biayanya dibebankan kepada setiap blok. Biaya ini dipikul bersama,” terang Suyitno.

Ia menambahkan, di musim kemarau seperti ini biasanya warga Paron menanam jagung, lombok, kacang, ada juga yang menanam bawang merah. (Kominfo/Adv)
Senin, 02 September 2019

Petani Kediri Maksimalkan Irigasi di Musim Kemarau
      Berita Nasional :

       Berita Daerah