Kediri - majalahbuser.com, Kunjungan kerja Menko Maritim bersama 3 menteri lain ke Kabupaten Kediri dalam rangka percepatan pembangunan Bandara Kediri 'Proyek Strategis Nasional'. Pada kunjungan tersebut ditegaskan bahwa pembangunan bandara mulai dibangun awal tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat bertatap muka dengan masyarakat di Sanggar Belajar (SKB) Kecamatan Grogol (31/8). Beliau menyampaikan, Pemerintah menginginkan proyek pembangunan bandara di Kabupaten Kediri, dibangun awal tahun 2020.
"Saya pastikan bandara ini jadi dibangun, apalagi telah melalui proses panjang dan sudah dijadikan proyek strategis nasional," jelas Menhub Budi Karya Sumadi.
Menhub yakin dengan dibangunnya bandara maka akan memberikan dampak yang sangat positif. Tidak hanya meningkatkan konektivitas, tapi bandara ini juga akan berdampak bagi perkembangan suatu daerah tidak terkecuali bagi masyarakatnya.
"Apabila ini menjadi bandara, maka daerah sekitar nanti akan tumbuh menjadi suatu daerah pusat perekonomian baru, di situ ada industri, kuliner, ada pariwisata," tambahnya.
Selain dampak sosial dan ekonomi, dengan dibangunnya bandara di Kabupaten Kediri ini nantinya dapat membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.
"Di Kulon Progo kita membangun hanya dua tahun. Begitupun Bandara Kediri, dalam kesempatan yang Insya Allah kita lakukan awal tahun depan itu tidak lebih dari dua tahun kita selesaikan. Banyak kesempatan bekerja bagi masyarakat di pembangunan. Dan yang lebih luar biasa lagi pada saat bandara berhasil dibangun kesempatan kerja itu banyak sekali," ungkapnya
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Bandara Kediri dapat selesai dibangun pada akhir 2021.
"Peletakan batu pertama kita berharap nanti Januari tahun depan (2020). Kita sudah mundur satu tahun, jadi kalau nanti kita mulai Januari tahun depan, saya pikir 2021 akhir akan selesai seperti Bandara Kulon Progo," ujar Luhut.
Menko Luhut mengingatkan kepada masyarakat Kediri yang lahannya terdampak pembangunan bandara, agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang hendak menghambat pembangunan bandara.
"Tidak ada yang bermaksud merugikan masyarakat, pasti akan memberi nilai tambah karena itu perintah dari Presiden untuk memberikan yang terbaik kepada rakyat," tegasnya.
Kunjungan kerja Menko Maritim didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil.
Hadir pula pada kesempatan ini Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Kominfo/Adv)