Kediri - Sebanyak 17 calon kepala desa dari tujuh desa di barat Sungai Brantas wilayah Kabupaten Kediri akan mengikuti pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan digelar 7 November 2018 nanti.
Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengatakan, pihaknya akan menerjunkan 674 personel yang terdiri dari unsur kepolisian sebanyak 420 orang, sisanya TNI dan linmas untuk pengamanan.
"Kami melakukan pengamanan untuk pilkades di wilayah hukum Polresta Kediri agar aman dan damai. Jumlah personel total ada TNI, polri, linmas 674 orang," kata Kapolresta Kediri kepada wartawan di kantornya, Jumat (2/11/2018).
Dia menjelaskan para petugas yang diterjunkan selain akan diperbantukan di tempat pemungutan suara (TPS), juga ada ada petugas lainnya yang siap sewaktu-waktu untuk dilibatkan. Mereka bisa diperbantukan untuk di situasi tertentu, misalnya patroli.
Pihaknya juga memetakan berbagai macam potensi kerawanan. Terutama di 7 desa yang akan digelar untuk pilkades. Hasilnya, dari evaluasi sementara dipastikan aman. Bahkan, dari dua desa yang akan digelar pilkades, terdapat dua pasutri.
"Untuk kerawanan secara umum di desa yang akan berlangsung pilkades termasuk aman. Namun kita tetap akan mengantisipasi seperti adanya alat peraga yang belum dilepas maupun money politic," tandas kapolresta.
Sebelumnya, Polresta Kediri bersama seluruh calon kepala desa menggelar deklarasi pilkades damai. Dalam deklarasi ini, para calon kepala desa membacakan ikrar siap menang siap kalah.
Deklarasi pilkades damai berlangsung di Ruang Rupatama Polresta Kediri. Sebanyak 17 calon kepala desa dari tujuh desa di barat Sungai Brantas, wilayah Kabupaten Kediri mengikutinya. Hadir secara langsung, Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi dan Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung.
Dalam deklarasi damai ini, seluruh calon kepala desa mengikarkan diri untuk menjaga kondusifitas wilayah dengan berjanji untuk siap kalah dan siap menang. Setelah itu, mereka menandatangani kesepakatan bersama tersebut .
"Deklarasi pilkades damai ini sebagai upaya untuk menciptakan pesta demokrasi yang aman dan menyongsong pilihan anggota Legislatif dan Presiden 2019," kata AKBP Anthon Haryadi, Kamis (1/11/2018).
Menurutnya, ada beberapa potensi kerawanan yang tengah diantisipasi, antara lain, masih adanya atribut calon di masa tenang, panitia pemilihan yang mengundurkan diri, money politik atau politik uang serta perjudian dari botoh. (bsr1)