Kediri - majalahbuser.com, Ribuan santri Se-Kabupaten Kediri mengikuti apel besar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Canda Birawa, Kecamatan Pare, Senin (22/10). Dalam upacara tersebut, Wakil Bupati Kediri, drs. Masykuri, MM. bertindak sebagai pengambil apel.
Dalam peringatan hari santri di Stadion Canda Bhirawa kemarin, terdapat pula acara penyerahan sumbangan kepada korban bencana alam.
Penggalangan dana dilaksakanan PCNU Kabupaten Kediri dengan melibatkan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Nahdatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kediri.
“Total donasi terdapat mencapai 228 juta rupiah. Nantinya disalurkan untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah,” tambahnya.
Apel Besar ini ditutup dengan suguhan dari santri yang tergabung dalam perguruan pagar nusa se-Kabupaten Kediri. yaitu atraksi kekebalan dan ilmu tenaga dalam. Mulai dari memcah benda keras, memakan pecahan beling kaca, menarik mobil, serta dilindas dalam berbaring oleh kendaraan motor.
Terpisah, peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober juga diapresiasi Pemerintah Kabupaten Kediri melalui kegiatan upacara serta pemberian hadiah kepada santri yang berprestasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman belakang Pemkab Kediri pukul 7.30 WIB.
Pada upacara ini dipimpin oleh inspektur upacara, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Komandan upacara dari Komandan Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhamaddiyah, Perwira Upacara Randy Agatha Sakaira, diikuti oleh para alim ulama, pimpinan ormas, serta para santri se-Kabupaten Kediri.
Mengingat peristiwa jihad tersebut, peran santri sebagai pinor perdamaian sangatlah berpengaruh pada kesatuan bangsa Indonesia. Peran tersebut berorientasi pada spirit modernisasi Islam.
“Maka dari itu Pemerintah perlu untuk memberikan apresiasi kepada para sastri Indonesia” ujar Bupati Kediri membacakan sambutan Menteri Agama.
Selain itu, perlu ditumbuhkan rasa nasionalisme para santri sejak dini. Hal tersebut juga mendapat dukungan dari Ustadz Maksum yang memberikan tausiah pada kegiatan tersebut.
“Agama memang tidak boleh ditinggalkan, namun cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Santri dan Pemerintah siap untuk menjadi terdepan apabila ada orang yang ingin merongrong kesatuan Negara Republik Indonesia,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya Hari Santri ini para santri akan mampu menyebarkan kedamaian untuk menekan konflik di masyarakat.
Di akhir kegiatan Bupati Kediri memberikan apresiasi berupa piala, serta uang bimbingan kepada 24 santri berprestasi pada lomba mewarnai dan kaligrafi hiasan mushaf. (Kominfo/Adv)