Kediri - majalahbuser.com, Ada jutaan cerita dari zaman dahulu hingga sekarang bahwa keterbatasan fisik tidaklah menjadi halangan bagi manusia untuk terus berkarya. Salah satunya dibuktikan oleh Siti Muslipah dalam membuat karya aneka amigurumi (kerajinan rajut) dengan label ‘Siti Handmade’.
Hasil kerajinan rajut olahan Siti bahkan sudah menembus antero Nusantara. Mulai kota besar di pulau Jawa hingga luar Jawa kini rutin memesan hasil karyanya melalui online. Dari penuturan Siti, setidaknya ratusan produknya ludes terjual setiap bulan dengan hampir keseluruhan melalui online.
“Produknya mulai gantungan kunci boneka, tas dan dompet. Jualnya lewat Instagram dan Facebook,” jelasnya saat ditemui di rumahnya di Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem (25/1).
Siti bercerita awalnya usaha ini tidak sengaja. Waktu itu dirinya bekerja sebagai buruh pembuat besek dari bambu. Iseng-iseng ia membuat gantungan kunci teddy bear berjumlah 5 buah. Lalu oleh keponakannya yang masih sekolah SD, gantungan kunci tersebut dijual di sekolahnya. Ternyata sambutannya positif.
“Waktu itu dijual 5 ribuan per biji dan laku semua. Lalu saya termotivasi membuat lagi dan belajar model yang lain secara otodidak di internet. Ternyata menjadi jalan rejeki saya,” kenangnya.
Siti kini mampu membuat sedikitnya lima kerajinan rajut per hari. Kesemuanya dilakukan sendiri olehnya mulai pagi hingga sore. Harga yang ia patok untuk gantungan kunci mulai 15 ribu hingga 35 ribu. Sementara untuk tas dan dompet tergantung tingkat kesulitan, jumlah warna dan ukuran.
“Paling laku ya gantungan kunci. Motif teddy bear. Ada yang pesan hingga 120 buah motif tersebut sekarang,” tuturnya.
Siti menjalani hidup sebagai disabilitas sejak kelas 5 SD. Sebelumnya perempuan 38 tahun ini dapat berjalan normal dan bersekolah. Suatu ketika kakinya tiba-tiba terasa lemas dan tidak bisa digunakan berjalan lagi.
Sejak itulah dirinya menjadi putus sekolah karena tidak memiliki fasilitas untuk berangkat ke sekolah dan berada dalam ekonomi yang sederhana.
Karena harus menggunakan kursi roda, Siti tidak bisa memasarkan karyanya melalui direct selling dengan optimal. Dirinya mengoptimalkan sisi online karena menurutnya pembeli tidak harus bertemu dengan pembuat produk secara langsung.
“Belajar membuat pemasaran online melalui kelas online yang saya ikuti di internet. Alhamdulillah dapat belajar bagaimana mengemas produk dan membuat display di medsos yang menarik. Semua masih belajar dan berproses,” terangnya.
Bagi Anda yang berminat dengan karya rajut Siti, dapat berkunjung di workshopnya di Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem dengan nomor telepon 085785807058. Bisa pula memesan online melalui Instagram @sitihandmade atau Facebook di Shithi Sofwan. (kominfo/adv)