Magelang - 8 penambang tewas dan 8 lainnya menderita luka-luka dalam bencana tebing longsor di Bego Pendem, Desa Kaliurang, Srumbung, Magelang. Tim dokter di RSUD Magelang sempat kesulitan melakukan identifikasi jenazah korban. Seperti apa kondisinya saat ditemukan?
"Ada dua sampai tiga korban yang jenazahnya sempat tidak utuh, tapi saat ini sudah diketemukan dan teridentifikasi semua," jelas Dirut RSUD Muntilan, M Sukri, kepada wartawan, Senin (18/12/2017).
Dia menyebutkan, saat dibawa ke rumah sakit, ada beberapa jenazah korban yang sulit dikenali karena kondisi yang sangat memprihatinkan. Ada juga potongan tubuh yang dibawa terpisah.
Dikatakannya, untuk jenazah korban yang tidak utuh, akan lebih dulu dilakukan proses rekonstruksi sebelum kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Sedangkan jenazah yang hanya kotor atau luka, lebih dulu dibersihkan kemudian dikafani baru diserahkan ke keluarga.
"Sekitar satu jam tadi, sudah ada dua jenazah yang siap diserahkan ke keluarga, tapi masih proses. Yang lain masih proses rekonstruksi, sisanya masih dibersihkan," terang Sukri.
Dengan telah ditemukannya seluruh identitas korban meninggal dunia, Sukri memastikan bahwa tidak ada korban yang belum dikenali. "Tidak ada Mr X, semua sudah teridentifikasi," tandasnya.
Sedangkan dari 8 korban luka, 4 korban telah diperbolehkan untuk rawat jalan karena hanya mengalami luka ringan. Selain itu, satu orang korban dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta karena mengalami luka cukup berat. Sedangkan 3 orang masih dirawat di RSUD Muntilan.
"Dari tiga pasien yang rawat inap, satu diantaranya harus dioservasi di bangsal karena luka trauma perut," terangnya.
Dari 8 korban meninggal, dari data yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Magelang, Mereka adalah;
1. Ahmad Zaenudin (Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam)
2. Iwan Dwi (Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam)
3. Suparno (Dusun Dermo, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung)
4. Heri Setyawan (Dusun Kemburan, Bringin, Kecamatan Srumbung)
5. Martono (Dusun Dermo, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung)
6. Sumarno (Dusun Dermo, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung)
7. Yuni Supri (Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam)
8. Muhammad (Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam).
Sedangkan korban luka akibat kejadian itu adalah;
1. Herman, 27 th (Dusun kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag)
2. Sukaedi 35 th (Dusun kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag)
3. Nur Kholik 20 th (Dusun kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag)
4. Harsoyo 30 th (Ngeren, Grabag)
5. Asnawi 22 th (Garungan, Grabag)
6. Samsuri 30 th (Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung)
7. Royani 30 th (Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung)
8. Suyatno 38 th (Godean, Sleman).
16 orang tersebut adalah korban longsor susulan yang terjadi pada Senin (18/12/2017) pukul 10.00 WIB. di penambangan Cawang, di alur Sungai Bebeng, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Longsor pertama terjadi pada tadi malam. Longsoran pasir tadi malam dalam jumlah besar itulah yang semula akan diambi oleh para korban. Namun ketika mereka mengambil pasir hasil longsoran, terjadi longsor susulan. Mereka tertimbun material pasir dan batu dari tebing setinggi 25 meter. (detik/bsr1)