Kediri - majalahbuser.com, Sebagai salah satu sekolah rujukan, SMP Negeri 2 Pare melaksanakan kegiatan gebyar seni siswa dan peresmian gedung baru bantuan dari pemerintah.
Riuh terdengar dari luar sekolah. Kegiatan gebyar siswa ini dikemas secara apik dengan menampilkan kesenian tradisonal serta bertujuan untuk mengekspresikan bakat diri siswa di bidang seni, khususnya untuk kelas 9.
Gebyar seni siswa yang bertajuk “Gelar Karya Rupa dan Seni Pertunjukan 2019” dilaksanakan selama dua hari yaitu 25-26 Januari.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Drs. H. Mujahid, M.M., Ketua Dewan Pendidikan Drs. H. Eko Ediono, MSi., Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, perwakilan Dinas Kominfo, perwakilan Forkopimcam, serta jajaran kepala sekolah SMP se-Kecamatan Pare.
Lokasi sudah dipadati oleh siswa siswi yang antusias dengan acara ini. Dalam sambutannya, Dewan Pendidikan menyampaikan mendukung penuh acara seperti ini.
“Ini menjadi ajang kreatifitas secara terbuka berdasarkan bakat yang dimiliki. Karena termasuk SMP rujukan, sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, dengan siswa-siswinya kreatif dan ceria pula. Cara seperti ini juga dapat mengembangkan dan memperkenalkan seni tradisional, kreasi, dan budaya di Kabupaten Kediri,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Drs. H. Mujahid, M.M. juga memberikan arahan.
“Seni merupakan index berupa ruh dan kehidupan yang harus kita wujudkan. Karakter sekolah itu berbeda-beda, memiliki karakter sekolah itu juga penting. Jangan memaksakan sama dengan sekolah lain, karakter ini memiliki nuansa yang berbeda. Sekolah rujukan ini diharapkan dapat menjadikan sinergitas pendidikan yang lebih baik untuk sekolah. Sehingga dengan adanya gedung ini bisa dioptimilasi penggunaannya,” urainya.
Setelah penyampaian sambutan, kegiatan diisi dengan penampilan seni pertunjukan Legenda Lembu Suro yang diperagakan seluruhnya oleh siswa-siswi SMP Negeri 2 Pare, serta tabuhan gamelan juga dari siswa-siswi. Yang menarik dalam pertunjukan itu juga disisipkan penampilan siswa-siswi yang berprestasi di bidang seni yang berbeda-beda. Semuanya dikemas dalam sebuah pertunjukan seni yang epic.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan pita sebagai tanda diresmikannya gedung baru oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. Para tamu undangan turut meninjau gedung baru serta melihat hasil karya siswa-siswi yang bernilai seni. Tamu undangan juga disuguhkan dan menikmati jajanan tradisiona seperti getuk, cenil dan sebagainya.
Para siswa menghasilkan karya seni yang berbeda-beda. Seperti Defi dan Awang, walaupun satu kelas keduanya memiliki karya berbeda. Defi menghasilkan karya bros manik-manik dan Awang menghasilkan karya seni miniatur rumah dari stick es krim dan tempat tissue dari pelepah pisang kering.
Setelah acara selesai tim Kominfo sempat mewawancarai Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kediri Drs. Agus Sutjahyo, M.Pd.
“Terselenggaranya acara ini biar anak kelas 9 bisa mengrapresiasi seni tidak hanya karya seni rupa tapi juga tari dan lain-lain. Kegiatan ini khususnya sebagai praktek yang dipersiapkan juga oleh kelas 7, 8, 9 pada mata pelajaran pra-karya. Harapannya agar muncul toleransi keberagaman seni untuk bisa diapresiasi serta menumbuhkan kerjasama di antara anak-anak,” ucapnya.
Nampak dalam acara ini para siswa menampilkan bakatnya di bidang seni mulai dari menyanyi, menari, baca puisi dan lain-lain. Di salah satu sudut juga tertata stand yang menampilkan aneka produk sekolah. (kominfo/adv)