Tulungagung - majalahbuser.com, Keberadaan dua akun Gay Tulungagung di media sosial Facebook, mendapat kecaman dari Plt Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Karenanya, pihak Pemkab Tulungagung langsung meminta Diskominfo setempat untuk melacak dan menutup kedua akun Gay yang telah meresahkan masyarakat beberapa hari terakhir ini.
Menurut Maryoto, keberadaan akun tersebut sangat berbahaya bagi generasi penerus bangsa. Terlebih dua akun tersebut tidak diprivasi, sehingga sangat mudah dilihat oleh masyarakat.
"Yang jelas kami merasa prihatin dengan adanya akun yang terang-terangan mengaku sebagai Gay Tulungagung, ini mencoreng nama kita," ujarnya, Selasa (23/10/2018).
Maryoto juga meminta kepada para orang tua untuk mengawasi pergaulan anaknya. Hal ini dikarenakan pengawasan dari pihak sekolah hanya bisa maksimal delapan jam saja. Selebihnya mereka berinteraksi dengan lingkungan sosial yang bisa membawa pengaruh.
"Anak merupakan tanggung jawab bersama orang tua juga harus ikut mengawasi pergaulannya," imbuhnya.
Terkait dengan beredarnya akun Facebook 'Gay Kediri ,Tulungagung Blitar, Gym' yang meresahkan masyarakat, Maryoto sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Pihak berwajib akan bertindak tegas jika dianggap meresahkan masyarakat.
"Kita sudah ada rapat dengan kapolres khususnya di dunia medsos yang masih ramai," jelas Maryoto.
Tak hanya akun komunitas gay, pihaknya juga memerintahkan Dinas Kominfo untuk memerangi dengan memblokir konten-konten yang di nilai mengandung unsur LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).
"Itu perilaku yang kurang bagus dan akan kita perangi ," tuturnya.
Dirinya meminta pada orang tua agar meningkatkan pengawasan pada anak-anaknya. Pergaulan anak diluar sekolah lebih banyak, sehingga peran orang tua sangat diperlukan agar anak mereka tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
"Pihak orang tua perlu meningkatkan pengawasannya. Karena sisa jam sekolah masih banyak, dan sekolah tentunya tidak bisa melakukan pengawasan secara terus menerus," imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar saat ditanya wartawan, menduga keberadaan group di media sosial berkaitan dengan pelaku pencabulan sejenis yang baru saja berhasil diungkap polisi.
Kapolres memerintahkan anggotanya melakukan penyelidikan terkait kedua akun yang terang-terangan mencantumkan nama Gay Tulungagung ini. "Kita segera bertindak karena ini sudah meresahkan masyarakat," tandas Kapolres
Sementara itu, dari pantauan majalahbuser.com, aktivitas anggota di dua grup Gay tersebut masih sangat intens. Jumlah anggota grup "Gay Tulungagung, Blitar, Kediri GYM" mencapai 4,1 ribu. (Adv)