Tulungagung - majalahbuser.com, Kharisma Kiai Mustaqim bin Hussein dan Kiai Abdul Djalil Mustaqim, pengasuh pondok pesantren Pesulukan Tareqot Agung (Peta) Tulungagung, Jawa Timur, tak juga surut meski keduanya sudah wafat.
Ini terlihat saat, ribuan santri tareqot dari berbagai penjuru Indonesia yang menjadi murid-muridnya, berdatangan saat pondok ini menggelar haul dengan tema "Membumikan Adab", Minggu (1/9/2019).
Pada peringatan haul pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) PETA yang terletak tak jauh dari Pendopo Kabupaten Tulungagung itu, Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo,MM bersama unsur Forkopimda, dan para Pejabat lingkup Pemkab Tulungagung juga berkesempatan hadir pada acara tersebut.
Karena lokasi acara tidak jauh dari Pendopo Kabupaten Tulungagung, rombongan Bupati berjalan kaki dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung menuju ke Ponpes PETA.
Sesampainya di Ponpes, Bupati bersama rombongan yang semua juga berjalan kaki langsung disambut oleh para pengurus Ponpes PETA Tulungagung.
Peserta yang mengikuti acara haul cukuplah banyak baik berasalkan dari wilayah Kabupaten Tulungagung maupun dari luar Kabupaten Tulungagung.
Peringatan haul KH. Mustaqim bin Huseein ke-50, KH Abdul Djalil Mustaqim ke-13 dan Nyai Sakdiyah ke-32 itu, benar-benar berlangsung luar biasa.
Ribuan santri bukan hanya memadati kompleks pondok yang berlokasi di jantung Kota Tulungagung ini. Mereka juga membludak hingga berbagai tempat dijadikan lahan parkir.
Selain di pinggir depan halaman Pemkab Tulungagung, dan halaman SD Negeri Kampungdalem, parkir kendaraan juga memadati alun-alun dan jalan-jalan di kawasan pusat kota penghasil marmer itu.
Perlu diketahui, acara Haul Ponpes PETA ini selalu diselenggarakan pada setiap tahun dan selalu dihadiri oleh bupati Tulungagung. Selain itu kegiatan haul ini juga selalu dihadiri tamu undangan lain dari luar kota. (nug /unt/adv).