Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Kediri - majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika kembali menggelar pembinaan jaringan informasi dan komunikasi pada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kali ini kegiatan diselenggarakan di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, Rabu (26/9).

Camat Pare, Anik Wuryani, mengatakan kehadiran KIM Desa Tulungrejo diharapkan dapat menjadi mitra diseminasi informasi publik pemerintah daerah, sekaligus menyebarluaskan potensi yang dimiliki Desa Tulungrejo sehingga semakin dikenal masyarakat luas.

Salah satu potensi Desa Tulungrejo yang harus dikembangkan adalah UMKM. Menurut Camat Anik, tidak hanya membuat dan sekedar menjual produk UMKM, namun produsen juga harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan memberikan pelayanan memuaskan agar mampu bertahan dan tidak kalah bersaing.

Untuk semakin meningkatkan pemahaman peserta tentang upaya pengembangan UMKM, disampaikan materi legalitas dan pemasaran hasil-hasil produk UMKM oleh Drs. Tunggul Adi Wibowo selaku Kabid Produksi dan Restrukturisasi Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Produk berkualitas tentu menjadi incaran konsumen, begitu juga dengan kuantitas jika mereka menginginkan dalam jumlah besar, atau untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kontinuitas atau keberlanjutan sangat penting, jangan sampai ketika promosi sudah gencar dilakukan, kemudian ada orang mau beli, tapi bapak ibu sudah tidak produksi lagi. Usahakan produk selalu ada,” katanya.

Kabid Produksi dan Restrukturisasi Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Drs. Tunggul juga menekankan pentingnya aspek legalitas usaha, mulai dari badan usaha yang dipilih, pajak-pajak, serta perijinan yang meliputi NPWP, SIUP, TDP, P-IRT dan HAKI.

“Jangan share di medsos jika ada satu legalitas belum lengkap. Dan apapun yang dibuat, jangan tinggalkan ciri khas maupun kreativitas, baik rasa,bentuk maupun packaging atau kemasan,” tegasnya. (Kominfo/Adv)

Rabu, 26 September 2018