Tulungagung - Ribuan pemuda berkaos hitam konvoi sepeda motor menyerang Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Tulungagung. Akibat penyerangan ribuan orang ini 10 rumah mengalami kerusakan, 7 motor dirusak dan dibakar.
Selain itu sebuah musala juga rusak, dan tiga warga menjadi mengalami luka-luka, dua di antaranya masih menjalani perawatan medis. Pasca penyerangan perkampungan warga di Tulungagung oleh ribuan pemuda berkaos hitam, polisi melakukan koordinasi.
Kepala Bagian Operasi Polres Tulungagung Kompol Mohammad Khoiril, mengatakan beberapa instansi yang terlibat dalam koordinasi tersebut di antaranya Polisi, TNI, Pemkab Tulungagung, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), perwakilan masyarakat serta beberapa pimpinan perguruan silat.
"Hasil keputusan dari koordinasi tersebut polisi akan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku terkait kasus dugaan 170 (KUHP)," kata Khoiril, Minggu (7/10/2018).
Selain itu Pemkab Tulungagung juga berkomitmen akan membantu masyarakat yang menjadi korban penyerangan. Mulai dari kerusakan rumah maupun membantu proses pengobatan korban yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepastian ini terungkap usai rapat koordinasi antara PLT Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dengan para pihak terkait di Mapolres Tulungagung, Minggu (7/10/2018) siang.
Saat ini semua kerusakan masih dalam proses inventarisasi. Kebanyakan kerusakan berupa genteng dan kaca rumah yang pecah karena dilempari.
Khoiril menambahkan, proses penanganan kasus penyerangan akan dilakukan semaksimal mungkin oleh jajarannya. Pihaknya meminta warga yang memiliki informasi tambangan terkait kejadian Minggu pagi itu diharapkan untuk melaporkan ke kepolisian.
"Karena sekecil apapun informasi itu, kalau memang bermanfaat maka akan bisa membantu proses penyelidikan," imbuhnya.
Polisi memastikan tidak melakukan penghentian penyelidikan, namun pihaknya mengakui sejumlah kasus terdahulu belum berhasil dilakukan pengungkapan.
"Semuanya kami tangani, hanya saja memang ada yang belum terungkap. Bukan tidak ditangani, karena saksi-saksi harus dicari, kemudian setelah kejadian biasanya pelaku langsung menghilang," ujar Khoiril.
Khoiril juga menegaskan, tidak akan ada penggantian Kapolsek Bandung. Hal ini terkait tudingan massa, Kapolsek telah bertindak tidak netral dan memihak perguruan silat tertentu. “Tidak, tidak ada itu,” tegas Khoiril.
Sebelumnya PLT Bupati, Waka Polres Tulungagung, dan Komandan Kodim 0807 mengumpulkan tokoh perguruan silat, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Tulungagung, dan tokoh masyarakat.
Mereka sepakat untuk menyelesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. Sementara warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung juga diredam agar tidak melakukan aksi massa. (bsr1/adv)