Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar, mengatakan jumlah kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal pada arus mudik tahun ini mengalami kenaikan sebanyak 10,29 persen dibandingkan tahun lalu. Dari tahun ke tahun data kecelakaan mudik lebaran memang selalu meningkat jumlahnya.
Angka kecelakaan tahun lalu meningkat dibandingkan musim mudik lebaran 2010. Berdasarkan catatan polisi ada 4.006 kasus. Angka ini naik sekitar 996 kejadian atau meningkat 33,08 persen dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya yaitu 3.010 kasus. Angka itu dicatat pada kurun 23 Agustus hingga Minggu 4 September 2011. Korban meninggal akibat kecelakaan, turun dari 746 pada 2010, menjadi 661 orang pada 2011. Sementara korban luka berat naik 155 orang, atau 15,91 persen. Selain peningkatan jumlah kecelakaan, kerugian material juga ikut naik. Jumlahnya mencapai Rp7,5 miliar atau naik 220 persen. Pada H-4 Lebaran saja, kerugian kecelakaan mencapai Rp2 miliar.
Hingga Kamis siang, kecelakaan sudah memakan 686 korban. Berbeda dengan tahun lalu yang pada H+3 hanya mencapai 622 orang. Kecelakaan didominasi oleh pengendara roda dua. Partono Setiawan, staf Posko dari Korlantas Polri, menyatakan kecelakaan selama arus mudik dan arus balik telah melibatkan 3.881 unit sepeda motor. Jumlah ini naik 20,79 persen dari jumlah sepeda motor yang terlibat kecelakaan tahun lalu pada periode yang sama, yaitu sebanyak 3.213 unit. "Satu kecelakaan itu bisa melibatkan lima motor atau kendaraan lainnya," kata Partono.
Sepanjang arus mudik dan arus balik terjadi 12.388 pelanggaran atau meningkat sebanyak 23,3% dibanding tahun 2011. Sebanyak 3959 pengendara motor ditilang, dan jumlah ini naik 8,8 persen dari tahun sebelumnya. Polisi juga telah melakukan teguran sebanyak 8429 kali, atau meningkat sebanyak 109,7%.
Puncak arus balik: Sabtu dan Minggu
Warga yang mudik mulai kembali pada 22 Agustus atau H+2. Hingga Kamis 23 Agustus, tercatat sebanyak 6.349 penumpang tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Penumpang yang datang berasal dari pelosok Jawa dan Sumatera tiba menggunakan 525 bus. Terdapat lonjakan penumpang dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebanyak 4.421 penumpang dengan 508 bus.
Arus balik ini membuat jalur mudik mengalami kemacetan parah. Antara lain antrean kendaraan terjadi di sejumlah titik di Sumatra Barat menuju Riau. Seperti terjadi di jalan dari arah Bukittinggi menuju Payakumbuh. Pemudik juga harus mewaspadai kemacetan yang terjadi di Flyover Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Koto. Karena jembatan ini tengah dalam tahap pembangunan. Kendaraan yang melintas juga harus mengurangi kecepatannya. Faktor hujan membuat jalanan menjadi licin. Bahkan daerah sekitar Kelok 9 ini merupakan rawan tanah longsor.
Jumat sore, 24 Agustus 2012, arus balik di lintas Sumatera mulai terlihat. Lintas Timur dan Lintas Tengah di Sumatera Selatan mulai dipadati kendaraan pribadi yang menuju pulau Jawa. Di Jalan Lintas Timur Sumatera, antara Palembang-Inderalaya, kendaraan pribadi dengan nopol B, A, D, dan lainnya, mulai memadati jalan.
Padatnya arus balik juga terjadi di Jalan Lintas Tengah antara Lahat-Muaraenim. Di jalan ini, baik bus maupun kendaraan pribadi sebagian besar bernopol Yogyakarta, Solo, Semarang dan Bandung. Kepadatan juga terlihat di jalur selatan Jawa Barat. Laju kendaraan tersendat saat memasuki perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah tepatnya di Kota Banjar. Sejak Kota Banjar lalu lintas sudah muai padat. Namun kendaraan masih dapat berjalan meskipun dengan kecepatan maksimal 20 Km per jam. Kemacetan parah sudah mulai terjadi ketika memasuki Tasikmalaya.
Kendaraan yang menuju Bandung bahkan berhenti dan tidak bisa memacu kendaraannya. Sesekali mobil hanya bisa bergerak beberapa meter saja. Arus balik yang melalui jalur selatan ini didominasi kendaraan pribadi asal Bandung dan Jakarta. Menurut Boy, arus balik akan terus berlangsung hingga pada puncaknya yaitu Sabtu 25 Agustus dan Minggu 26 Agustus.
Motor rawan kecelakaan
Tingginya korban tewas dalam kecelakaan membuat wakil rakyat prihatin. Menurut anggota Komisi V DPR Saleh Husin, mudik sebagai tradisi tahunan harusnya sudah terantisipasi dengan baik. Meningkatnya korban tewas selama mudik tak boleh diremehkan.
"Meninggal selama mudik dengan angka lebih dari 600 kan fantastis, dan ini melebihi perang. Harusnya ini menjadi satu pemikiran bersama terutama pemerintah. Mudik tradisi tahunan seharusnya sudah dirancang dengan baik seperti apa penanganannya dari dulu," kata dia. Kementerian Perhubungan menyebut pemudik sepeda motor tahun ini meningkat 16,16 persen dibanding tahun sebelumnya. "Tahun 2011 pemudik sepeda motor meningkat menjadi 2.368.720 orang. Tahun ini menjadi 2.514.634," ujar Kepala Posko mudik Lebaran Kemenhub, Sugiadi Waluyo.
Pemudik yang menggunakan angkutan darat naik 1,3 persen menjadi 5,59 juta orang dari 5,52 juta pemudik tahun 2011. Kenaikan penumpang tertinggi diperkirakan terjadi pada moda kereta api dengan kenaikan 16,32 persen. Tahun ini, jumlah penumpang kereta pada Idul Fitri 1433 H naik dari 1,9 juta menjadi 2,21 juta. Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menyatakan kecelakaan umumnya disebabkan kelalaian manusia seperti melebihi batas kecepatan, tidak mentaati rambu, etika, dan tidak disiplin dalam berlalu lintas. Kecelakaan tertinggi adalah pada pemudik sepeda motor.
"Umumnya kecelakaan terjadi karena mengantuk, atau terlalu jauh, terlalu banyak juga barang yang dibawa, termasuk orang," katanya. Karena itu, bila kelelahan, pengendara disarankan beristirahat sejenak di pos-pos mudik yang sudah disediakan. Untuk mengurangi kemacetan dan menghindari kecelakaan pada arus balik ini, Mangindaan mengimbau pemudik agar tak menggunakan sepeda motor. Sebagai gantinya, pemudik menggunakan truk atau kapal untuk mengangkut sepeda motor.
Pengendara diminta selalu menjaga kewaspadaan, terutama mereka yang menghindari jalur utama. Lokasi rawan kecelakaan antara lain Sumatera Selatan, Lampung, seluruh provinsi yang ada di Jawa-Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali. Dari data yang sudah dihimpun, jalur alternatif adalah lokasi kecelakaan tertingi selama mudik. Titik rawan kecelakaan berada di sejumlah jalur alternatif setelah keluar Tol Cipularang. Kondisi jalan yang sepi akan memancing pengguna jalan melaju dalam kecepatan yang tinggi. Dari data tahun 2011, terdapat banyak kecelakaan di jalur alternatif. Dari pintu keluar Tol Cipularang ke Cikamurang arah Kalijati merupakan salah satu jalur alternatif untuk mudik, di jalur itu salah satu daerah rawan kecelakaan.
Penyebab lain kecelakaan karena pengemudi tidak hafal karakteristik jalur yang sedang dilalui. Agar terhindar dari kecelakaan, petugas sudah menyiapkan pos pengamanan dan rambu-rambu untuk penerangan dan petunjuk. "Pada jalur macet biasanya angka kecelakaanya menurun. Untuk titik-titik rawan lainnya mungkin di Pantura," dia menambahkan. (VIVA)