Kemudian acara dilanjutkan dengan siraman rohani oleh kyai Mustofa Sofyan, dari
Plaosan Purworejo. Pada kesempatan ini, Bupati meminta agar seluruh karyawan PDAM
meningkatkan kinerja dan menjadi karyawan professional. Menurut Bupati, ada tiga kriteria karyawan professional. Pertama, mampu mengimplementasikan ilmunya di masyarakat. Kedua, mampu berkoordinasi baik kepada sesama rekan maupun ke luar instansi. Ketiga, perbuatannya dapat dipertangungjawabkan baik kepada publik maupun kepada Tuhan.
Bupati juga mengisahkan, empat tahun lalu beliau bertemu dengan Menteri PU. Ada kekhawatiran bahwa PDAM akan bangkrut. Sudah saatnya PDAM mengintrospeksi diri, Setelah 37 tahun mengabdi. Kesalahan apa yang telah di lakukan, agar tidak terulang kembali. Dan kegiatan yang positif untuk ditingkatkan kembali.
Selain itu, di Purworejo sendiri sudah ratusan mata air mati. Karena hutan kehilangan fungsinya sebagai resapan air. Banyak lingkungan rusak, hutan ditebangi secara liar dan menjadi gundul. Pemerintah sendiri sudah melakukan reboisasi, namun upaya penyelamatan ini baru bisa dinikmati puluhan bahkan ratusan tahun ke depan. Sebagai upaya jangka panjang demi anak cucu kita, lanjut Bupati.
PDAM sendiri baru bisa melayani 17% dari total warga Purworejo. Yang lainnya mengupayakan sendiri air bersih, juga ada program Pamsimas dari pemerintah. Hal ini karena terkendala ketersediaan air baku. Selain dari mata air, air baku juga di dapat dari penaikan air sungai. Sedangkan untuk penaikan air laut, selain biayanya tinggi, rasanya juga berbeda dengan air dari mata air.
Hal serupa juga diungkapkan Direktur PDAM Hesti Liliyanti SH, bahwa baru 17% masyarakat Purworejo yang bisa dilayani oleh PDAM. Karena kendala ketersediaan air baku. PDAM sendiri menargetkan pada 2015, 75% warga Purworejo bisa dilayani. Untuk itu beliau meminta segenap karyawan PDAM untuk meningkatkan kinerja dan kerjasama. Serta selalu berkoordinasi dengan atasan.
Direktur juga melaporkan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menyemarakkan HUT ke 37. Yaitu berupa kegiatan sosial berupa donor darah, yang berhasil mengumpulkan 22 kantong darah dari berbagai golongan. Pemberian santunan kepada 21 anak SD/SMP yang kurang mampu. Dan pemberian bibit tanaman ke masyarakat, seperti jeruk, manggis, jati, dan durian. Juga diadakan pertandingan volley ball antar klub, yang diikuti 12 klub.
Sosialisasi Dalam bulan Desember ini, PDAM sedang melakukan sosialisasi arti pentingnya air bersih. Sosialisasi digelar di Kelurahan Lugosobo, Kecamatan Gebang, Purworejo. Sasarannya masyarakat Kelurahan Lugosobo yang belum terjangkau air bersih yang disalurkan oleh PDAM.
Khusus bagi warga perumahan Puri Bhayangkara, PDAM mengharapkan dukungan untuk bisa berlangganan. Mengingat dari sample yang diambil di salah satu sumur milik warga, kualitas airnya rendah. “kalau ini dibiarkan, dalam jangka panjangakan membahayakan warga. Sebab airnya sudah tidak layak dikonsumsi”, papar Santo dihadapan warga RT 02 RW 03 saat acara arisan yang dipimpin ketua RT Sabikis. (adv)