Medan – Tim gabungan kepolisian terus memburu pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Medan Deli, Medan, Sumatera Utara. Pihak kepolisian sudah mengantongi identitas para pelaku pembunuhan sadis tersebut. Polisi akan mengejar pelaku hingga ke luar Kota Medan.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Yemi Mandagi mengatakan, pihaknya sudah membentuk tiga tim untuk melakukan pengejaran dengan didukung unit Jantras Polda Sumatera Utara.
"Ada tiga tim kita bentuk untuk melakukan pengejaran pelaku. Pelaku sudah diketahui. Makanya, kita tengah melakukan pengejaran hingga keluar kota," kata Yemi kepada wartawan di rumah duka di Jalan Kayu Putih, Medan, Senin, 10 April 2017.
Yemi menjelaskan dari hasil penyidikan, kesimpulan sementara pembunuhan sadis tersebut, adalah pembunuhan berencana. Namun, pihak kepolisian belum tahun persis motif pembunuhan sadis yang menewaskan lima orang itu. Seluruh korban merupakan satu keluarga. "Dari pembunuhan sudah direncanakan ini," ujar Yemi.
Pembunuhan sadis terjadi pada Minggu dini hari, 9 April 2017. Lima orang tewas dan seorang anak berusia empat tahun dilaporkan selamat namun kritis.
Kelima korban yang tewas dalam pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri Rianto (40) dan Sri Ariyani (40). Kemudian, kedua anak mereka, Naya (13) dan Gilang Laksono (8) dan mertua Riyanto, Sumarni (60). Sedangkan, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, Kinara (4), ditemukan dalam keadaan kritis.
Saat ini, Kinara masih menjalani perawatan dengan penjagaan ketat di RS Bhayangkara Medan. Seluruh korban mengalami luka tikam, akibat senjata tajam berupa pisau yang diduga milik pelaku. Rencananya, seluruh jenazah akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII Gang Wakaf, Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, hari ini. Senin, 10 April 2017.
Kronologi Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh di Medan
Pembunuhan sadis satu keluarga terjadi di jalan Mangaan, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, Minggu dini hari, 9 April 2017. Lima tewas dan satu orang dilaporkan kritis.
Berdasarkan informasi, kelima korban korban pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri yaitu Rianto (40) dan Sri Ariyani (40), kedua anaknya, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) serta mertua Rianto, Sumarni (60)
Sementara, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, Kirana (4), kritis. Dia masih menjalani perawatan di RS Mitra Medika, Jalan KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia, Medan.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Rina Sari Ginting menjelaskan kronologi kejadian pembunuhan sadis ini. Pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, polisi mendapatkan informasi dari masyarakat telah ditemukan lima mayat yang tergeletak di Jalan Mangaan, Gang Banteng, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan. Ternyata, masih ada satu korban yaitu anak perempuan berusia 4 tahun dalam keadaan kritis.
"Satu korban yang kritis dilarikan pihak keluarga ke Rumah Sakit Medika," ujar Sari, Minggu, 9 April 2017.
Berdasarkan keterangan saksi yang juga tetangga, bernama Spripim (40), menyebut keluarga korban tak ada respons ketika dirinya memanggil untuk sekedar mengajak belanja. Namun, curiga lampu depan rumah korban yang belum dimatikan, Spripim terus memanggil. Tak ada sahutan, Spripim akhirnya masuk lewat pintu samping rumah korban.
"Saksi langsung terkejut ketika melihat lantai rumah sudah bersimbah darah," tuturnya.
Berdasarkan, keterangan saksi lain, Sahria (40), diketahui sempat ada tamu yang mampir ke rumah korban pada Sabtu malam, 8 April 2017 sekitar pukul 23.30 WIB. Menurut pengetahuannya, tamu tersebut berjalan kaki. Ia tak curiga karena keluarga korban biasa menerima tamu waktu tengah malam.
"Saksi sempat mendengar perkataan dari korban Rianto yang mengatakan 'Kok enggak nelpon kau'. Kemudian, sekitar pukul 00.30 WIB, saksi mendengar suara sepeda motor matik ngebut di depan rumah saksi, Anak saksi lihat keluar namun tidak melihat apa-apa," ujarnya.
Pembunuhan yang belum diketahui motifnya ini membuat warga sekitar geger dan mendatangi lokasi kejadian tersebut. Polisi sudah memasang police line di lokasi kejadian. Jenazah korban dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Medan untuk proses autopsi jenazah. (viva)