Kediri - majalahbuser.com, Tari Kolosal 1000 Barong tuntas digelar di Kawasan Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, (13/7). Lebih dari 3000 penari barong berpartisipasi dalam perhelatan akbar yang menjadi penutup rangkaian Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri Tahun 2019 ini.
Tari Kolosal 1000 barong kini telah menjadi event pariwisata yang keberadaannya selalu ditunggu masyarakat dari dalam dan luar Kediri. Tidak hanya bagi penonton, para pembarong ternyata beberapa berasal dari luar Kediri. Seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Banyuwangi, Ponorogo.
Bahkan, banyak pula seniman dari luar Jawa, diantaranya Medan, Lampung, Denpasar, Bontang dan Samarinda. Seperti misalnya Susan, salah satu penari barong yang berasal dari Kota Bontang Propinsi Kalimantan Timur. Dirinya berangkat bersama rombongan sejumlah 10 orang pembarong untuk mengikuti kegiatan ini.
Menurut Susan, event seperti ini sangat bagus sebagai wahana nguri-uri budaya leluhur. Apalagi terdapat banyak filosofi penting yang bisa menjadi pelajaran hidup dari olah seni budaya jaranan.
“Saya antusias datang dari Bontang untuk bergabung bersama ribuan pecinta seni jaranan dan barong di Kediri Jawa Timur. Ini sengaja kami niatkan sebagai bentuk kepedulian dan dorongan agar masyarakat bersama memelihara seni budaya warisan leluhur. Karena banyak pesan positif yang bisa diambil dari seni budaya ini,” jelas gadis 21 tahun ini.
“Ternyata memang luar biasa sambutan di Kediri. Event tari 1000 barong memang luar biasa. Penontonnya sampai penuh sesak dan sudah berkumpul menunggu sejak siang. Bahkan kemarin saat latihan mereka juga datang melihat. Sungguh hebat,” tutur perempuan yang belajar tari barong sejak dua tahun lalu ini.
“Para pembarongnya juga mengesankan. Ada yang tua, ada masih anak-anak, ada pria dan tidak sedikit yang wanita. Ada yang berprofesi petani, pegawai, polisi bahkan ojek online. Semua menyatu dalam gerak langkah seni budaya. Saya merasa bangga menjadi bagian hebat event ini,” tambah wanita yang rutin mementaskan seni jaranan di wilayah Kalimantan ini.
Tari Kolosal 1000 Barong berlangsung Sabtu (13/7) mulai pukul 14.00 WIB, acara dihadiri Wakil Bupati Kediri, Asisten Deputi Kemenpar RI, Wakil Walikota Bontang Kaltim, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Kediri.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kediri, saya mengucapkan terima kasih kepada para seniman dan pelaku seni yang telah berpartisipasi dalam tari kolosal ini. Semoga kehadiran delegasi kesenian dari berbagai daerah menjadi sumbangsih kita untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa, sekaligus dapat memberi motivasi kepada Kabupaten Kediri sebagai Bumi Panji,” kata Wabup Kediri Drs. H. Masykuri, MM.
Sementara, Ketua Paguyuban Seni Jaranan (Pasjar) Hary Pratondo berharap kegiatan ini mampu membangkitkan semangat anak-anak muda untuk mengenal dan melestarikan budaya leluhur.
"Meski sekarang arus teknologi demikian deras, juga muncul berbagai kesenian baru dan modern, hendaknya generasi muda tetap mencintai dan mengembangkan kesenian tradisional yang kita miliki agar tetap lestari," katanya.
Sebagai informasi, beberapa penari barong memang berasal dari luar Kabupaten Kediri. Kehadiran mereka semakin menguatkan pesan bahwa seni budaya panji yang terdapat dalam tari jaranan dan barong adalah warisan budaya milik nusantara. Sehingga tari kolosal 1000 barong menjadi wujud pemersatu bangsa. (Kominfo/Adv)