Kediri - majalahbuser.com, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Kediri yang baru untuk terus memberdayakan perempuan sebagai peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus PC Muslimat NU Kabupaten Kediri pada Sabtu, 3 September 2022.
Melalui wakilnya tersebut bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menyebutkan peran serta Muslimat NU dalam pembangunan karakter umat sangat besar.
“Sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan di Indonesia, Muslimat NU telah memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan dan pembinaan umat,” tutur wakil bupati yang sering disapa Mbak Dewi ini.
Pembangunan umat tersebut, lanjut Mbak Dewi, diwujudkan melalui pemberdayaan perempuan yang kemudian menjadi pendorong bagi peningkatan sumber daya manusia yang harus terus ditingkatkan.
“Disisi lain, mampu memberi motivasi serta pencerahan bagi kehidupan masyarakat,” lanjutnya.
Mbak Dewi berharap Muslimat NU nantinya dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam berbagai program.
“Muslimat NU nantinya dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri menyusun program realistis yang dapat mengatasi persoalan masyarakat,” harapnya.
Dalam pelantikan yang diadakan di Kantor PC Muslimat NU tersebut dikukuhkan Hj. Mudawamah sebagai Ketua PC Muslimat NU periode 2022-2027 yang pada periode sebelumnya juga menjabat sebagai ketua organisasi ini.
Hadir pula dalam pelantikan itu, Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan perlunya kehadiran muslimat dalam rangka pembibitan jiwa nasionalisme bagi anak-anak.
“Tolong dijaga PAUD, TK, dan RA panjenengan. Bibit-bibit alit meniko (bibit sejak kecil itu) sangat dibutuhkan,” katanya.
Untuk mencapai itu, gubernur berhijab ini meminta pada Muslimat NU Kabupaten Kediri berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan kepala sekolah setingkat PAUD dan TK.
“Bagaimana mereka membangun kebiasaan tradisi ahlu sunnah wal jamaah,” pungkasnya. (Adv/Kominfo).