Pekalongan - Video kerumunan warga berebut uang kertas yang dijatuhkan dari atas viral di media sosial. Peristiwa tersebut ternyata terjadi di Kabupaten Pekalongan.
Video berdurasi 18 detik tersebut bertuliskan: 'Hujan uang di desa Pakumbulan, Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pengusaha kaya menghamburkan uangnya dari atas rumahnya dan jadi rebutan warga sekitar. Dibagikan oleh Bos Afero'.
Dalam video, tampak uang kertas berhamburan dan menjadi rebutan warga yang tengah menunggu di bawahnya. Warga tersebut bukan berebut uang logam atau receh, melainkan lembaran Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Video ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram @magelang_raya. Hingga Senin (07/03) malam, unggahan ini telah disukai lebih dari 2 ribu warganet.
Tidak sedikit warganet yang menyayangkan adanya acara tersebut lebih-lebih dilakukan di tengah pandemi Corona. Bahkan, sejumlah netizen memberikan saran bahwa uang tersebut semestinya dibagikan rata, agar terhindar dari banyaknya kerumunan warga yang berebut.
Hasil penelusuran detikJateng, peristiwa itu terjadi di Desa Pakumbulan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Kerumunan warga tersebut merupakan acara udik-udikan yakni sebuah acara syukuran pembangunan rumah munggah molo atau menaikkan kerangka atap rumah.
Peristiwa itu terjadi Minggu (06/03), sekitar pukul 10.00 WIB. Udik-udikan ini dilakukan oleh keluarga Khaerul Huda (40), warga RT 08 RW 04, yang tengah membangun sebuah rumah.
Ditemui wartawan, perwakilan pihak keluarga, Danang Krismanda, menanggapi hal itu. Ia mengatakan, acara udik-udikan itu digelar tidak lain untuk melestarikan adat warga Pekalongan. Namun, pihaknya tidak berpikir jauh terkait pelaksanaannya di tengah masa pandemi ini.
"Saya mewakili pihak keluarga meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah dan lainnya, terkait acara udik-udikan kemarin, apalagi acara tersebut dilaksanakan pada masa PPKM," kata Danang pada awak media, Senin (07/03) malam.
"Meskipun Itu tradisi adat Pekalongan, kami tidak ada niat untuk memperkeruh suasana di masa pandemi ini. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya pada masyarakat dan pemerintah," imbuh Danang.
Dikabarkan uang kertas Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, yang disebarkan ke warga berjumlah total Rp 5 juta.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kapolsek Buaran Iptu Safrowi, mengaku belum mengetahui acara tersebut.
"Saya belum mengetahui acara itu, nanti saya cek ke lokasi," katanya singkat. (aku/aku/detik)