Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright @ 2011 - 2018 majalahbuser.com
Kediri - majalahbuser.com, Pemberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Kediri memasuki hari kedua. Pada Kamis sore (18/7), Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno memberangkatkan Kloter (kelompok terbang) 37 dan 38.

Pemberangkatan kali ini lebih banyak dari Rabu kemarin, begitu juga dari pengantar nampak memadati pintu gerbang kantor Pemkab Kediri.

Isak tangis pun mewarnai pelepasan calon jamaah haji tersebut. Begitu turun dari kendaraan, mereka menyempatkan diri untuk saling berpelukan dengan sanak keluarga yang akan ditinggalkan kurang lebih 40 hari lamanya.

Ditemui usai pemberangkatan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kediri Enim Hartono menjelaskan, satu calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Kediri dari kelompok terbang (Kloter) 38 terpaksa tidak dapat berangkat ke tanah suci kemarin. CJH itu sendiri tidak dapat berangkat lantaran dinyatakan istitha’ah alias tidak mampu.

“Yang bersangkutan berhalangan karena hamil. Sehingga tidak bisa berangkat (untuk berhaji),” terangnya.

Enim menambahkan, ada satu lagi CJH yang seharusnya tergabung dalam kloter 38 namun harus menunda keberangkatannnya. Tetapi yang bersangkutan masih tetap dapat berangkat menuju tanah suci dan bergabung dengan kloter 67 asal Surabaya.

Dengan kondisi tersebut, jumlah CJH yang tergabung ke dalam kloter 38 tercatat ada sebanyak 443 orang saja. Seharusnya, CJH yang berangkat dengan kloter tersebut ada 445 orang. Namun karena kondisi di atas, jumlah CJH dari kloter 38 menjadi berkurang dua orang.

Sedangkan untuk formasi kloter 37 tercatat lengkap tanpa adanya istitha’ah alias tidak mampu. Dalam kloter 37 sendiri, tercatat ada sebanyak 445 orang CJH.

Terlihat beberapa CJH menggunakan kursi roda karena berbagai faktor dan kondisi tertentu. Menanggapi hal tersebut, Enim menilai CJH dengan resiko tinggi memang bisa saja terjadi. Pengguna kursi roda sendiri diperkirakan ada sekitar 10 persen dari total CJH Kabupaten Kediri.

“Di sana, semuanya bisa saja terjadi. Yang berangkatnya sakit lalu di sana justru sehat juga banyak. Begitu juga sebaliknya,” papar Enim.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan yang didapatkan pihaknya, CJH dengan resiko tinggi berkisar antara 30 persen.

Seremoni pemberangkatan CJH sendiri dilakukan oleh Bupati Kediri Haryanti Sutrisno. Total ada 20 bus yang mengantar keberangkatan 888 CJH menuju Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.

Sebelum mengibarkan bendera pelepasan CJH, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno sempat bercakap-cakap dengan para pendamping Haji dari rombongan 1. Bupati berpesan, karena diperkirakan suhu dan cuaca di tanah suci nanti cukup panas, diharapkan para CJH minum air putih sebanyak-banyaknya untuk menjaga kondisi tetap fit.

"Saya lihat ada CJH yang usianya sudah lanjut dan menggunakan kursi roda. Saya harap untuk yang muda dan kondisinya sehat untuk saling menjaga ketika berada disana nanti," ungkapnya.

"Semoga hari ini berangkat dan pulang dengan jumlah yang sama dengan kondisi yang sehat pula. Dan saya titip doa untuk Kabupaten Kediri agar selalu diberikan keselamatan dan kenyamanan serta dijauhkan dari bencana dan marabahaya," harapnya.

Sebagai informasi, untuk pemberangkatan selanjutnya ada 6 CJH dengan kloter 67 Surabaya. Total, ada 1.158 CJH Kabupaten Kediri yang dinyatakan dapat berangkat ke tanah suci tahun ini. (Kominfo/Adv)
Jum'at, 19 Juli 2019

Bupati Kediri: CJH Harus Jaga Kondisi Tubuh Selama di Tanah Suci
      Berita Nasional :

       Berita Daerah