Kediri - majalahbuser.com, Dalam rangka hari jadi Kabupaten Kediri ke-1218, Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar pagelaran wayang krucil secara virtual di Balai Desa Menang Kecamatan Pagu, Kamis malam (31/3).
Pagelaran wayang ini dibawakan oleh Dalang Ki Harjito mengambil lakon Bancak Doyok Mbarang Jantur yang mengisahkan tentang babat panji.
Secara singkat lakon ini mengisahkan perjuangan Bancak dan Doyok abdi Kerajaan Jenggolo menemani Raden Panji Asmorobangun untuk mencari sekar kedaton Dewi Ragil Kuning.
Sebagai ikhtiar cara mencari Dewi Ragil Kuning, mereka menyamar menjadi kru pertunjukan mbarang jantur yang merupakan seni pertunjukan disukai masyarakat saat itu.
Ternyata dalam penyamaran tersebut Dewi Ragil Kuning mengetahui pemain barang jantur itu adalah Raden Panji Asmorobangun. Begitu sebaliknya, raden panji mengetahui salah satu penonton yang menyamar menjadi orang biasa itu adalah dewi Ragil Kuning.
Akhirnya mereka bertemu, kendati demikian mereka harus mempertahankan cinta dengan pertempuran karena kerajaan jenggolo diserang oleh Raja Asing.
Cerita ini begitu menarik karena mengangkat sisi keromantisan, kesetiaan dan patriotisme mempertahankan negara dari keberangasan orang asing yang ingin merebut negara.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Adi Suwignyo, menyampaikan wayang krucil dipilih karena merupakan kesenian khas dari Kabupaten Kediri. Pagelaran ini menjadi sarana untuk melestarikan budaya kesenian sekaligus menjadi hiburan warga.
"Selain itu dari sisi cerita panji juga kita angkat karena wayang krucil menuturkan tentang cerita panji. Cerita panji hingga kini dikenal hingga China, Kamboja dan melayu dan masih menjadi cerita rakyat yang populer. Tentunya kita bangga karena sebetulnya cerita panji berasal dari Kabupaten Kediri," jelasnya.
Sebagai informasi kegiatan ini disiarkan secara virtual melalui youtube chanel dhito pramono karena masih dalam kondisi pandemi. Tujuannya penonton dapat menyaksikan dirumah tanpa harus datang ke lokasi pentas. Para undangan hadir dalam jumlah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. (Kominfo/Adv)