Kediri - majalahbuser.com, Penemuan peninggalan sejarah kembali terjadi di Kabupaten Kediri. Setelah penemuan arca ganesha yang ditemukan di Dusun Kwagean, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kali ini warga Dusun Bumirejo, Desa Krecek, Kecamatan Badas menemukan struktur candi dari batu bata kuno. Ukuran candi tersebut yakni panjang 10 meter dan lebar 11 meter.
Lokasi penemuan berada di lahan sawah milik Peni Muafatin. Lokasi ini awalnya adalah berupa gundukan tanah. Selanjutnya oleh warga dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri dilakukan penggalian terhadap gundukan tanah, dan ditemukan susunan batu bata membentuk candi dengan empat sudut yang menghadap timur.
Beberapa bagian masih tertutup gundukan tanah namun beberapa mulai nampak susunan struktur candi yang membentuk pola undakan layaknya candi. Tim Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri bersama BPCB Trowulan juga telah mengunjungi lokasi dan melakukan beberapa analisa awal terhadap temuan ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri melalui Kasi Museum dan Purbakala, Eko Priatno, mengatakan dari analisa awal di lokasi bersama tim dari BPCB Trowulan Jawa Timur, dinyatakan memang benar ini merupakan candi dengan bahan batu bata.
Bahkan ini merupakan temuan luar biasa karena merupakan temuan pertama adanya candi berstruktur batu bata di atas permukaan tanah yang ada di Jawa Timur.
“Candi batu bata ini menjadi pertama di Jawa Timur yang ditemukan di atas permukaan tanah. Biasanya terkubur di bawah permukaan tanah. Sementara untuk atributnya belum jelas mengarah ke peninggalan Hindu atau Budha. Kalau secara kasar dari analisa tim mengarah ke zaman Kerajaan Kediri,” jelasnya, Selasa (18/6).
Sebelumnya, warga Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri telah menemukan arca ganesha yang secara identitas menunjukkan peninggalan di zaman kerajaan hindu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri melalui Kasi Museum dan Purbakala, Eko Priatno, menyampaikan dari hasil eksplorasi tim di lokasi dinyatakan bahwa arca ganesha ini merupakan arca tunggal. Dalam artian, tidak ada lagi arca lain atau temuan purbakala lain di area lokasi penemuan.
“Hal ini disimpulkan tim setelah tadi turun ke dalam lubang penemuan arca dan meneliti apakah ada bukti temuan lain. Ternyata dari hasil eksplorasi lanjutan tidak ditemukan benda purbakala lainnya,” jelasnya.
Dilanjutkan oleh Eko, berdasar analisa tersebut, maka oleh tim BPCB Trowulan Jawa Timur, proses pembangunan rumah di atas lahan milik Nur Samsu bisa dilanjutkan kembali. Sedangkan untuk lokasi arca ganesha sementara ini diamanatkan kepada pemilik lahan untuk dirawat.
“Mengingat animo warga yang luar biasa kepada penemuan ini, tim mempersilahkan untuk dirawat pemilik lahan hingga rasa penasaran warga mereda. Karena ini merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengenalan sejarah dan purbakala,” tambahnya. (Kominfo/Adv)