Kediri - majalahbuser.com, Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur meninjau lokasi adanya temuan arca ganesha di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, Selasa (18/6). Tim diketuai oleh Nugroho didampingi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri dan Camat Badas.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri melalui Kasi Museum dan Purbakala, Eko Priatno, menyampaikan dari hasil eksplorasi tim di lokasi dinyatakan bahwa arca ganesha ini merupakan arca tunggal. Dalam artian, tidak ada lagi arca lain atau temuan purbakala lain di area lokasi penemuan.
“Hal ini disimpulkan tim setelah tadi turun ke dalam lubang penemuan arca dan meneliti apakah ada bukti temuan lain. Ternyata dari hasil eksplorasi lanjutan tidak ditemukan benda purbakala lainnya,” jelasnya.
Dilanjutkan oleh Eko, berdasar analisa tersebut, maka oleh tim BPCB Trowulan Jawa Timur, proses pembangunan rumah di atas lahan milik Nur Samsu bisa dilanjutkan kembali. Sedangkan untuk lokasi arca ganesha sementara ini diamanatkan kepada pemilik lahan untuk dirawat.
“Mengingat animo warga yang luar biasa kepada penemuan ini, tim mempersilahkan untuk dirawat pemilik lahan hingga rasa penasaran warga mereda. Karena ini merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengenalan sejarah dan purbakala,” tambahnya.
“Selanjutnya bila sudah mereda kunjungan warga akan adanya penemuan arca ini, tim memberikan rekomendasi langkah lanjutan yakni agar disimpan di museum Kabupaten Kediri untuk mendapat register dan perawatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri menyebutkan, arca ganesha yang ditemukan di Dusun Kwagean, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung merupakan temuan yang istimewa. Dikatakan begitu karena secara fisik arca tersebut secara fisik lengkap dan sempurna.
Eko Priatno, Kasi Museum dan Purbakala Disparbud, mengatakan arca ganesha ini temuan luar biasa lengkap. Secara identitas menunjukkan peninggalan di zaman kerajaan hindu. Karena ganesha dalam kepercayaan hindu adalah putra dari Dewa Siwa.
“Kalau dari corak langgamnya temuan ini berasal dari zaman kerajaan antara abad 10 hingga abad 12. Yakni antara masa kerajaan Kahuripan hingga kerajaan Kediri bertahta. Namun bila dilihat lebih mendalam mengarah ke ciri peninggalan di masa Kerajaan Kediri karena ada tanda tengkorak di mahkota ganesha,” terangnya (17/6).
Ditambahkan oleh Eko, ganesha dalam sejarah dipercaya sebagai dewa ilmu pengetahuan. Keberadaan ganesha dan wilayah Kediri begitu lekat dari zaman kerajaan hingga kini. Bahkan, lambang Kabupaten Kediri saat ini juga digambarkan dengan ganesha.
“Ini semua bersifat temuan informasi awal dari yang kami temukan di lokasi. Selanjutnya kami sudah berkoordinasi dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto. Dimana dalam satu dua hari ini akan meninjau lokasi. Harapannya akan banyak informasi lanjutan serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan terhadap temuan ini,” tambahnya. (Kominfo/Adv)