Kediri - majalahbuser.com, Adanya fenomena crop circle di lahan pertanian Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri mendapat perhatian dan apresiasi positif dari Pemkab Kediri. Hal ini karena banyak manfaat positif yang dirasakan oleh petani serta warga sekitar.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri, Krisna Setiawan, menjelaskan sisi positif pertama yang langsung dirasakan petani saat ini adalah dengan adanya banyak kunjungan wisatawan di lokasi tersebut. Para petani merasa bangga karya kreatifitasnya disukai oleh wisatawan.
“Pemkab Kediri mendorong kreatifitas yang dilakukan masyarakat dalam mewujudkan perkembangan dan kemajuan desa. Adanya kunjungan wisatawan akan menggerakkan roda perekonomian desa. Selain itu bisa memunculkan potensi lain yang mungkin masih belum digali di Kedungmalang untuk muncul,” jelasnya.
"Hal ini menjadi penting mengingat sebenarnya sangat banyak potensi yang dapat digali dan besarnya perhatian Presiden RI dalam pengembangan desa dengan adanya program-program serta anggaran untuk dikelola pemerintah desa," ujar Krisna.
Ditambahkan oleh Krisna, apresiasi Pemkab juga ditujukan kepada rekan-rekan penyuluh pertanian Kabupaten Kediri khususnya di BPP Papar yang berjuang mendampingi petani dalam menciptakan kreatifitas crop circle ini. Ini menjadi bukti pertanian Kabupaten Kediri siap akan tantangan pertanian di masa depan.
“Ini kerja luar biasa dari rekan-rekan penyuluh pertanian Kabupaten Kediri terutama BPP Papar. Tidak mudah meramu ratusan varietas tanaman yang berbeda dalam satu lokasi. Dimana satu dan lain tanaman tentunya memiliki tantangan akan perbedaan kebutuhan dan perlakuan, baik dalam penanaman, perawatan, perlakuan dan adaptasi iklim,” tutur Krisna.
“Tentunya hal ini menegaskan SDM penyuluh pertanian Kabupaten Kediri sudah memiliki penguasaan ilmu teknologi pertanian yang mumpuni. Dimana akan sangat berguna dan diperlukan menghadapi tantangan dunia pertanian akan kebutuhan pangan global di masa depan”.
“Satu hal lagi yang menjadi sisi positif dari crop circle ini adalah berjalannya transformasi teknologi dari penyuluh kepada petani. Dimana petani dapat belajar mengetahui macam varietas tanaman padi, palawija, sayur dan buah yang berkualitas unggul. Sehingga nantinya bisa diamati mana varietas yang menguntungkan, tahan penyakit serta permintaan pasarnya tinggi,” tuturnya.
“Hadirnya wahana ini semoga menjadi ruang terbuka bagi penyuluh, petani dan penghobi tanaman untuk berkomunikasi, berdiskusi dan bertukar ilmu dalam memajukan bidang pertanian. Semoga hadirnya wahana crop circle ini semakin membawa manfaat bagi semua. Terutama untuk membantu mewujudkan program Ibu Gubernur yaitu mewujudkan program Jawa Timur cetar,” pungkasnya. (Kominfo/Adv)