Kediri - majalahbuser.com, Ada satu keunikan baru di Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri yang kini menjadi fenomena masyarakat. Yakni munculnya penampakaan crop circle di sebuah lahan sawah seluas 2,1 hektar di desa tersebut.
Crop circle adalah pola teratur di area lahan tanaman. Fenomena ini muncul sejak awal tahun 1970 dimana lokasi crop circle selalu dikaitkan dengan adanya lokasi pendaratan pesawat UFO milik alien dari luar angkasa. Namun jangan khawatir karena crop circle di lokasi ini sengaja diciptakan oleh kelompok tani (Poktan) Desa Kedungmalang Kecamatan Papar.
Adalah Poktan Citarum Raharja 2 yang berkreasi menciptakan hal tersebut di atas lahan seluas 2,1 hektar. Crop circle ini dipilih karena dirasa cukup bisa mengangkat pamor desa yang memiliki kekayaan sumber daya alam di bidang pertanian.
Kepala Desa Kedungmalang, Edi Sumitro, mengatakan awal konsep dari lokasi ini adalah rest area. Namun dalam perkembangannya ada kerjasama dengan BPSB Jawa Timur, lalu diangkatlah juga lokasi ini menjadi wisata edukasi.
“Konsep awalnya adalah membangun rest area. Karena kami melihat peluang dimana desa kami berada di jalan strategis yang selalu dilewati wisatawan yang menuju Kota Batu Malang dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Dari beberapa masukan BPSB, rest area ini diberi daya tarik tambahan agar menambah perekonomian desa,” tutur Edi.
“BPSB melihat ada potensi dari Desa Kedungmalang yang bisa diangkat dan ditampilkan menjadi sajian kepada pengunjung lokasi rest area. Potensi tersebut yakni pertanian Desa Kedungmalang yang cukup bagus dalam penguasaan teknologi pertanian,” jelasnya kepada Kominfo, Senin (10/6).
“Teknologi pertanian memang menjadi daya lebih kami karena desa kami ditempati Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Papar. Sehingga dengan dibantu para penyuluh, kami bergerak mengemas potensi tersebut dalam bentuk wisata edukasi pertanian. Di dalam wahana ini kami akan memberikan edukasi mengenai pengenalan berbagai macam varietas tanaman, cara budidaya, potensi pasar dan lain sebagainya,” tambahnya.
Dalam pengamatan di lapangan, di lokasi ini terdapat 9 varietas berbeda padi hibrida, 54 padi inbridda, 19 jagung hibrida, 8 varietas jagung manis, jagung pulut manis, jagung pulut ungu, 8 varietas kedelai, shorgum, 19 varietas melon, 17 varietas mentimun, dan 6 varietas bawang merah.
Juga ada 17 varietas semangka, strawberry, 10 varietas cabai, 9 tomat, 116 kacang panjang, 6 buncis, terong, kubis ungu, kubis sendok, sawi hijau, sawi sendok, bayam ungu, bayam hijau, bayam belang, okra, kemangi, labu botol, labu madu, labu jepang, parea, oyong, bunga marigold, bunga celosia, bunga matahari, dan bunga pacar air. Selain itu juga terdapat edukasi sapi dan kambing. (Kominfo/Adv)