Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Kebumen – majalahbuser.com, Angka kebutaan di indonesia semakin meningkat. Dan katarak merupakan salah satu penyebab utama selain glaucoma.
Katarak sendiri adalah pengeruhan lensa mata yang bisa disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes mellitus atau bisa juga karena kecelakaan.
Kamis, 08 Desember 2011
Angka Kebutaan Terus Meningkat
Angka penderita katarak sendiri cukup tinggi, mencapai 0,76% dari seluruh penyebab kebutaan. Dan angka ini cenderung meningkat tiap tahunnya.
Untuk itu RSU PKU Muhammadiyah Gombong bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Seluruh Indonesia (Perdami) mengadakan operasi katarak gratis dalam rangka Milad ke 102 Muhammadiyah. Dari 250 orang lebih yang mendaftar , setelah melalui proses screening ( pemeriksaan jenis kebutaan dan bisa dioperasi atau tidak), hanya 80 orang yang bisa dioperasi. Bertempat di ruang Instalasi Bedah Sentral RSU PKU muhammadiyah Gombong pada hari Minggu (4/12). Operasi dipimpin oleh Prof DR Suhardjo SU SpM(K) ketua Perdami Yogyakarta.
Menurut Prof Suhardjo, setiap dokter mata ditargetkan melakukan operasi katarak sebanyak 500 kali dalam setahun. Namun target tersebut tidak dapat tercapai. Salah satunya karena kebanyakan penderita berasal dari golongan kurang mampu. Selain itu sebagian besar masyarakat belum tahu, bahwa operasi katarak masuk dalam layanan Jamkesmas. Alasan mengapa operasi massal kali ini di adakan di Kebumen adalah karena Kebumen termasuk salah satu kantong penderita katarak. Walaupun pada kesempatan ini ada juga penderita asal derah lain diluar Kebumen yang ikut dioperasi.
Sementara Ketua Panitia Operasi katarak Gratis, dr Hj Nur Hidayani mengungkapkan setelah proses screening, diketahui sebagian penderita tidak menderita katarak. Ada juga penderita katarak yang beresiko tinggi jika di operasi. Sementara penderita katarak yang belum dioperasi akan diikutkan pada operasi berikutnya.
Selanjutnya menurut Prof Suhardjo,Perdami merasa prihatin atas tingginya angka kebutaan di Indonesia. “pemerintah seharusnya aktif melakukan deteksi dini secara gratis ke desa-desa.” Hal ini perlu dilakukan karena kebanyakan penderita tidak menyadari penyakitnya.” Deteksi dini dapat dilakukan di mobil keliling dengan pemeriksaan retina mata oleh perawat terlatih.” Lanjutnya.
Tingginya biaya pengobatan juga menjadi faktor penyebab masyarakat enggan berobat. untuk itulah Perdami menggandeng donatur untuk menyelenggarakan operasi katarak bagi warga yang kurang mampu. Karena untuk operasi katarak biayanya mencapai 3juta rupiah. Jumlah yang tidak sedikit bagi warga kurang mampu. Sekalipun sudah ada berbagai upaya untuk menekan tingkat kebutaan dan kesakitan mata di Indonesia, namun hal ini masih berada di bawah angka kebutaan dan kesakitan mata yang terus eningkat. (win)
RSU PKU Muhammadiyah Gombong