Jakarta – Sebanyak 36 cabang olahraga dipastikan akan dipertandingkan di Asian Games 2018. Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games ke-18.
JK mengatakan, ada beberapa pertimbangan soal cabang olah raga ini. Pertama, memfokuskan pada cabang olah raga yang menonjol dalam setiap Olimpiade. Selain itu, mempertimbangkan cabang olah raga yang mana Indonesia memiliki keunggulan dan berpotensi tinggi untuk memperoleh banyak medali.
Pertimbangan selanjutnya, adalah terkait dengan penghematan biaya penyelenggaraan acara.
"Cabang yang banyak pasti butuh dana dan venue yang banyak. Nah, semua event saat ini harus cost effective. Kalau enggak gitu, nanti negara lain enggak bisa menyelenggarakan," ujar JK di kantor Komite Olimpiade Indonesia Jakarta pada Sabtu, 25 Maret 2017.
JK menuturkan, keputusan ini tak diambil asal-asalan, tapi mempertimbangkan beberapa aspek yang dapat mengedepankan kualitas peserta dan prestasi Indonesia di mata dunia.
Saat ditanya tentang tahap negosiasi pemerintah Indonesia kepada Olympic Council of Asia (OCA) atas keputusan ini, JK mengungkapkan bahwa keputusan ini pun tidak lepas dari saran OCA untuk melakukan penghematan biaya.
"Jangan lupa bahwa mereka berkepentingan juga. Mereka yang minta cost effective, bukan kami. Indonesia ini menyelenggarakan Asian Games 2018, karena ketidaksanggupan Vietnam dari segi biaya. Kan jangan karena orang enggak sanggup, lalu kita jor-joran beri anggaran negara," tuturnya.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot Dewa Broto menyebut pemerintah Indonesia telah mempertimbangkan keputusan ini melalui berbagai pihak terkait. Selanjutnya, ada negosiasi khusus dengan OCA untuk mendapatkan izin resmi.
"Pertimbangan terkait pengadaan cabang Olimpiade rada alot. Harus negosiasi secara khusus ke pihak OCA. Pak JK belum menyebutkan kapan. Tapi, yang penting dari pemerintah Indonesia telah mengajukan 36 cabor," ungkapnya.
Namun, ia menambahkan bahwa pada 20 April ke atas, OCA mengonfirmasi akan mengunjungi Indonesia. (art/viva)