Menurut keterangan Kapolsek Papar AKP Kamsudi mengungkapkan, dari lokasi kejadian yakni di dalam kamar korban ditemukan sebotol racun serangga, dan gelas kosong yang ditengarai bekas berisi cairan racun tersebut. Obat berbahaya itu dipastikan sebagai penyebab meninggalnya satu keluarga di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar itu.
" Indikasi awal yang kita dapatkan disitu, sedikit ada obat-obatan dan sisa minuman yang kita amankan. Seperinya racun, namun jenis obat-obatan yang dikonsumsi itu masih kita dalami lebih lanjut. Mengingat, korban ini sebagai mantan karyawan sebuah perusahaan farmasi, sehingga mengerti seluk beluk tentang obat-obatan," kata AKP Kamsudi di RS Bhayangkara Kota Kediri, Jumat (03/4/2014) malam
Dijelaskan Kapolsek apabila motivasi korban diduga bunuh diri akibat himpitan ekonomi. Sebagaimana diketahui, Yudi sudah tidak bekerja. Selama masa menganggur tersebut, dia memilih untuk berbinisnis melalui online di internet. Tetapi usahanya itu justru membuatnya merugi.
Sedangkan menurut para tetangganya, sudah dua hari terakhir rumah Yudi dalam keadaan tertutup. Anehnya, meski siang hari, sebagian lampu dibiarkan menyala. Akan tetapi warga tidak merasa curiga. Hingga akhirnya, Amin, adik kandung Yudi yang selama ini bekerja di Surabaya pulang dan mencium aroma membusuk serta kerumunan lalat di sekitar rumah.
Warga mensinyalir, Yudi terlebih dahulu meracuni anak dan istrinya. Setelah itu, kemudian dia bunuh diri dengan meminum cairan racun yang sama. Peristiwa itu sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Sehingga saat ditemukan, jenasah ketiga korban sudah dalam keadaan membusuk.
Petugas Unit Reskrim Polsek Papar dibantu Polres Kediri masih menyelidiki penyebab kematian Yudi Santoso (45) dan keluarganya, yang ditengarai bunuh diri minum racun. Polisi masih menunggu hasil outopsi dan pemeriksaan laboratorium.
Sementara itu, berdasarkan informasi seorang sumber menyebutkan, bahwa Ola (7) putri Yudi meningga dunia, ditengarai akibat meminum sari kedelei yang sudah dicampuri obat pembasmi serangga. Dugaan itu disampaikan oleh Ketua RT 02/RW03 Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri Pilipus.
" Saya juga heran, bagaimana bisa si Ola ini meminum sendiri cairan itu (racun). Sepertinya, sudah dicampurkan ke dalam minuman sari kedeleai," ujar Pilipus ditemui di rumahnya, Minggu (05/4/2015).
Pernyataan itu disampaikan Pilipus, setelah ia sempat melihat orang tua Ola membeli minuman sari kedelei dua hari sebelum kejadian. Sampai sekarang ia tidak menyangka jika akhirnya saudaranya itu meninggal dengan cara yang setragris itu.
Terpisah Kapolsek Papar AKP Kamsudi mengaku, belum bisa memastikan penyebab kematian korban kare?na obat serangga yang ditemukan anggotanya di lokasi kejadian. Pihaknya memilih untuk menunggu hasil outopsi dari rumah sakit, serta uji laboratorium dari Polda Jawa Timur.
" Kita masih menunggu hasil labfor, dan outopsi. Untuk dugaan sementara ini penyebab kematian para korban karena obat-obatan semacam racun itu. Sementara mengenai sari kedelai itu, kita akan lakukan penyelidikan," kata AKP Kamsudi.
Sebagaimana diberitakan, satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anaknya di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri ditemukan meninggal dunia dalam satu ruang kamar yang sudah membusuk. Korban Yudi Santoso, Fajar Retno dan anaknya Ola ditengarai bunuh diri. Sedangkan motiv kejadian itu diduga karena tekanan ekonomi.
Korban meninggalkan surat wasiat yang berisi permintaan agar dimakamkan dalam satu liang lahat, dan permintaan maaf kepada semua kerabat, dan tetangga. Tetapi, orang tua Retno menghendaki agar putri dan cucunya dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan Yudi dimakamkan di tanah kelahirannya di Dusun Morangan. [beritajatim]