Para pemuda ini rata-rata berusia 18 tahun dan bertubuh tegap layaknya tentara. Mereka diamankan dari sebuah hotel di belakang Pendapa Wahyawibawagraha, di Jalan Wijaya Kusuma. Berdasarkan laporan dari Siswanto, ketua rukun tetangga setempat, Sang ketua RT curiga, karena mereka menginap selama berhari-hari di hotel tersebut. Usut punya usut, mereka ternyata hendak mengikuti Sekolah Calon Bintara (Secaba).
Merasa ada yang tak wajar, sang ketua RT lantas melaporkan hal itu ke Kodim 0824 yang terletak tidak jauh dari penginapan itu. Sekitar pukul 09.00 WIB tadi, 35 orang pemuda itu pun dibawa ke markas Kodim 0824.
Komandan Kodim 0824 Kolonel Arh Wirawan Yanuarto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apakah ada unsur penipuan dalam hal ini.
"Pendidikan Secaba sudah berjalan. Kami belum tahu apakah mereka memang ingin mengikuti pendidikan Secaba atau apa. Ini kan baru pengakuan 35 orang itu," jelasnya.
Perekrutan taruna Secaba sudah d.lakukan Juni 2013. Saat ini pendidikan sudah berjalan dan akan berakhir April 2014. Tentu saja pengakuan 35 orang itu mencurigakan. "Kami amankan dulu, kami ambil keterangan. Kami masih mencari keterangan awal. Terlalu cepat kalau kami menyimpulkan ini sebuah penipuan," katanya.
Wirawan akan memproses ini dan melaporkan ke institusi di atasnya. "Menurut keterangan mereka, ada yang sudah menginap di hotel itu satu minggu, ada yang satu bulan. Ada kecurigaan. Lho ini siapa, ada apa?" katanya.
Anak-anak muda itu cenderung tertutup dan tak mau buka mulut. Agus, salah satu anak muda tersebut, hanya mengaku sudah sepekan di Jember dan diajak ke sana oleh salah satu rekan. Namun ia tak menjelaskan detail tujuan dan maksud kedatangannya.
Seorang sumber menyebutkan, buku telpon atau data alamat di ponsel para pemuda ini bersih. Tidak ada orang yang bisa dihubungi. Petugas dari Kodim kesulitan meminta agar mereka bercerita jujur. Namun ada informasi bahwa 35 pemuda ini seharusnya masing-masng membayar Rp 10 juta siang ini kepada seseorang, jika tidak keburu diamankan. [beritajatim]