Tim evakuasi menemukan lagi korban tewas, sehingga jumlahnya sampai saat ini mencapai lima orang.
"Lima orang penumpang dilaporkan meninggal dunia, di mana 3 orang korban meninggal sudah dievakuasi dan 2 orang korban meninggal masih dalam proses evakuasi yang tergencet gerbong," kata Sutopo.
Upaya evakuasi masih dilakukan tim gabungan PT. KAI, TNI, Polri, BPBD Tasikmalaya, Basarnas, PMI, Tagana, dan masyarakat setempat. Tim melakukan penyelematan terhadap sekitar 250 orang penumpang kereta.
Sutopo mengatakan kecelakaan itu disebabkan longsor yang mengakibatkan kereta KM Malabar Anjlok di KM 244. Kampung Terung RT 5 RW 9 Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sekitar pukul 18.30 Wib.
"Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat sore (4/4) sekitar pukul 16.00 Wib telah menyesbabkan jalur kereta api longsor sehingga keretaapi Malabar jurusan Bandung – Malang yang sedang melalui jalur tersebut anjlok. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan longsor," katanya.
Sementara itu Vice President Public Relation PT KAI, Sugeng Priyono, mengatakan saat ini petugas masih melakukan evakuasi korban di lokasi kejadian.
Dari 13 rangkaian, tiga di antaranya anjlok. Petugas sedang berupaya melakukan evakuasi gerbong eksekutif yang anjlok. Sementara itu untuk 10 gerbong lain dari kelas bisnis dan ekonomi yang masih berada di atas rel akan ditarik kembali ke Bandung.
Sugeng menambahkan belum berhasil mendata siapa saja penumpang yang menjadi korban. Jika ditemukan korban dalam kondisi luka berat, maka akan dilarikan ke rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara, untuk korban dengan luka ringan akan dibawa ke Bandung dan bisa melanjutkan perjalanannya kembali. "Intinya sekarang kami fokus ke evakuasi korban. Kami akan informasikan lebih lanjut perkembangannyaa," katanya.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan ada empat orang penumpang KA Malabar yang meninggal dunia dalam peristiwa kereta anjlok di kawasan Tasikmalaya. (viva)